Advertisement

Ini Kendala Pemkab Atasi ODGJ dan ODMK

Jalu Rahman Dewantara
Selasa, 10 April 2018 - 15:20 WIB
Arief Junianto
Ini Kendala Pemkab Atasi ODGJ dan ODMK Ilustrasi BPJS Kesehatan - Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Proses penanganan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) masih sukar dilakukan. Salah satu kendalanya adalah keluarga kerap tidak terbuka mengakui ada OGDJ dan ODMK di lingkungan mereka.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Gunungkidul, Sulistyo mengungkapkan merehabilitasi ODGJ dan ODMK terganjal dengan keluarga yang kurang terbuka.

Advertisement

"Banyak dari mereka [keluarga ODGJ] tidak terbuka, ini menyulitkan kami," ujarnya kepada Harianjogja.com, Senin (9/4/2018).

Sulis mengatakan anggapan ODGJ dan ODMK adalah aib keluarga menjadi penyebabnya. Hal tersebut berakibat pada rasa malu dari keluarga yang bersangkutan. "Masyarakat masih malu kalau punya keluarga menyandang ODJG dan ODMK, sehingga mereka kurang mau terbuka," katanya.

Padahal penanganan ODGJ dan ODMK perlu dilakukan. Hal tersebut sebagai bentuk memanusiakan manusia. "Jika tidak ditangani banyak dari mereka [ODGJ dan ODMK] justru tidak terurus dan ujung-ujungnya hidup di pasungan," ujarnya.

Data dari Dinsosnakertrans Gunungkidul mengungkapkan pada 2017 terdapat 46 ODGJ dan ODMK yang mengalami pemasungan. Sementara untuk 2018 angka tersebut menurun jadi 21. "Ini yang terdata di kami, kemungkinan di luar sana masih ada," ujar Sulistyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

AS Disebut-sebut Bakal Memberikan Paket Senjata ke Israel Senilai Rp16 Triliun

News
| Sabtu, 20 April 2024, 17:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement