Advertisement

Para Walikota Kagum dengan Tamansari Watercastle

Salsabila Annisa Azmi
Jum'at, 20 April 2018 - 05:17 WIB
Nina Atmasari
Para Walikota Kagum dengan Tamansari Watercastle Anggota Apeksi Komwil III berfoto bersama saat pembukaan Rakerkomwil III Apeksi di Hotel Melia Purosani, Jogja, Kamis (19/4/2018) - Harian Jogja/Abdul Hamied Razak

Advertisement


Harianjogja.com, JOGJA - Sejumlah Wali Kota dari beberapa daerah di Pulau Jawa yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Komisariat Wilayah (Komwil) III melakukan kunjungan ke Tamansari Watercastle.

Selain berfoto dan mengetahui sejarah Tamansari, para Wali Kota juga dijamu oleh warga RT 34 RW 09 Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton.

Advertisement

Salah satu peserta Apeksi yang hadir dalam kunjungan Tamansari adalah Wakil Walikota Solo, Ahmad Purnomo. Ahmad yang siang hari itu mengenakan batik dengan warna coklat muda dipadu coklat tua selalu berjalan di samping Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Purwadi. Heroe tak pernah berhenti menunjukkan hal-hal menarik yang ada di dalam Tamansari Watercastle. Termasuk hal sesimpel dan sesederhana pohon Kepel yang ditanam di pelataran Tamansari.

Ahmad mengatakan Tamansari begitu luar biasa memikat. "Berkunjung ke Tamansari, tempat pemandian leluhur kita, menurut saya luar biasa indah dan menciptakan kenangan. Kita harus perhatian kepada cagar budaya semacam ini, harus dilestarikan, selamat pada Pemkot Jogja telah menyelenggarakan Apeksi dengan sangat baik," kata Ahmad, Kamis (19/4/2018).

Selain Ahmad Purnomo, hadir juga beberapa perangkat daerah dari Tegal, Serang dan Banten. Sayangnya beberapa Walikota terpaksa meninggalkan jadwal kunjungan ke Tamansari karena jadwal yang padat. Meskipun begitu, antusiasme warga di kampung wisata Tamansari tetap menyala. Terlihat beberapa warga dan wisatawan yang mengekor rombongan Apeksi dan merekam rombongan menggunakan ponsel mereka.

Dalam rombongan turut hadir Kabag Pemerintahan dan Kerjasama Daerah Kota Tegal, Ilham Prasetyo. Ilham mengatakan hari ini adalah pertama kalinya dia berkunjung ke Tamansari.

"Ini luar biasa, saya berkali-kali ke Jogja, belum pernah ke Tamansari karena kalau ke sini pasti kerja. Saya paling suka kejernihan air di Tamansari," kata Ilham.

Kerumunan wisatawan yang terus mengekor tak membuat Ahmad dan peserta lainnya gerah, justru mereka selalu berhenti di spot-spot foto Tamansari yang mereka rasa menarik. Menghentikan rombongan dan mengajak rombongan berfoto bersama. Setelah puas berkali-kali berhenti jalan untuk sekedar berfoto, tibalah rombongan di pelataran Barat Tamansari. Di sana anggota Sanggar Kaus Lukis Kalpika menanti mereka dengan penuh antusias.

Melukis Kaus

Heroe mengajak para rombongan melukis di atas kaus katun yang sudah disediakan anggota sanggar. Sketsa Tamansari pun telah terlukis di kaus itu, peserta hanya tinggal berkreasi dengan cat dan mewarnai sketsa Tamansari. Tak lupa, mereka menandatangani kaus tersebut untuk kenang-kenangan warga di sekitar Tamansari dan anggota sanggar.

Saat peserta melukis, banyak wisatawan yang penasaran dan mendekat ke arah mereka. Akhirnya kerumunan yang cukup padat tak dapat dihindarkan. Terlihat wisatawan mancanegara bertanya-tanya kepada tour guide terkait acara kunjungan apeksi.

Mengenal Kampung Cyber

Rombongan dijamu aneka kuliner dan minuman khas Kota Jogja di RT 34 RW 09. Seperti jajanan pasar, setup jambu, setup sirsak dan jamu kunir asam. Sambil menyantap panganan, Ketua RT 36 (Kampung Cyber), Antonius Sasongko memperkenalkan konsep kampung cyber kepada para rombongan Apeksi.

"Di RT 36 ini semua terkoneksi dengan internet baik di luar dan di dalam rumah. Ini bertujuan untuk mempermudah koordinasi dengan mengurangi tatap muka," kata pria yang akrab disapa Koko itu.

Lebih jauh, Heroe mengatakan konsep yang diterapkan Kampung Cyber nantinya akan diterapkan di seluruh kelurahan Kota Jogja. Kini sedang dalam tahap perundingan dengan Bappeda Kota Jogja. "Memang rencana ini sedang digodok dengan Bappeda Kota Jogja. Targetnya 2019 bisa diterapkan di seluruh Kelurahan Kota Jogja," kata Heroe.

Ahmad mengatakan konsep Kampung Cyber sangat menarik. Namun dia memiliki pesan dan kesan untuk kemajuan Kampung Cyber. "Menurut saya ini bagus sekali, tapi harus seimbang antara perkembangan internet dan adat istiadat kita. Jangan karena kebanyakan internet, nanti warga pada tidak saling tau dan mengenal karena minim interaksi langsung," kata Ahmad.

Masukan itu diterima oleh Heroe dan Koko sebagai nasihat yang akan memajukan Kampung Cyber. Ahmad pun juga sempat melihat kegiatan warga yang rutin dilakukan di sore hari, yaitu bervoli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemendagri Sebut Dana Desa Bisa Digunakan untuk Pemberantasan Narkoba

News
| Selasa, 23 April 2024, 14:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement