Advertisement

Masa Pancaroba, Waspadai Potensi Bencana

David Kurniawan
Jum'at, 20 April 2018 - 13:10 WIB
Laila Rochmatin
 Masa Pancaroba, Waspadai Potensi Bencana Simulasi bencana alam, Selasa (3/4/2018). (Harian Jogja - Jalu Rahman Dewantara)

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Bantul meminta kepada masyarkat untuk mewaspadai potensi bencana di masa pancaroba. Masa transisi dari musim hujan ke kemarau memungkinkan terjadi musibah seperti tanah longsor dan angin kencang.

Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto mengatakan hingga sekarang belum menerima pemberitahuan secara resmi terkait perubahan musim dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Namun, berdasarkan pemantauan saat ini sudah memasuki masa peralihan dari musim hujan ke kemarau. “Ya sekarang sudah masuk ke masa pancaroba,” katanya kepada wartawan, Kamis (19/4/2018).

Menurut dia, di masa peralihan musim ini, warga harus mewaspadai potensi bencana yang masih mungkin terjadi.
“Memang intensitas hujan sudah mulai turun, tapi potensi masih ada sehingga kewaspadaan tetap diperluan,” ujarnya.

Dwi menjelaskan di wilayah Bantul beberapa potensi bencana yang mungkin terjadi di antaranya banjir, tanah longsor hingga angin kencang. Untuk potensi tanah longsor berada di lima kecamatan seperti Piyungan, Pleret, Dlingo, Pajangan, Imogiri dan Pundong. Sedangkan angin kencang berpotensi merata di seluruh wilayah di Kabupaten Bantul.
 
“Angin kencang tersebar merata karena lokasinya terus berpindah-pindah dan sangat bergantung pada cuaca. Jadi potensi bencana yang ada tetap harus diwaspadai meski puncak musim hujan sudah berlalu,” katanya.

Bupati Bantul Suharsono meminta kepada BPBD untuk terus siaga dan jika terjadi bencana langsung bisa menerjunkan personel untuk penanganan. Proses penanganan yang dilakukan misal dengan  memberikan bantuan maupun tenaga untuk proses evakuasi.
 
“Respons cepat sangat dibutuhkan untuk mengurangi beban para korban. Jadi saat terjadi musibah segera ambil tindakan agar kerugiannya dapat ditekan seminimal mungkin,” katanya.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal

News
| Jum'at, 19 April 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement