Advertisement

Beginilah Kiat Melestarikan Kesenian Keroncong ala Anak Muda

David Kurniawan
Minggu, 22 April 2018 - 21:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Beginilah Kiat Melestarikan Kesenian Keroncong ala Anak Muda Keroncong Plesiran, Sabtu (21/4/2018) malam. - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-Dinas Pariwisata DIY bersama-sama dengan pengelola kawasan wisata Mangunan menggelar acara Keroncong Plesiran di objek wisata Lintang Sewu, Sabtu (21/4/2018) malam. Acara ini digelar sebagai upaya melestarikan kesenian musik kerongong di Indonesia.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, Dinas Pariwisata DIY Aria Nugrahadi mengatakan, pergelaran Keroncong Plesiran di kawasan wisata Lintang Sewu merupakan bagian dari kegiatan Festival Kesenian Alam Terbuka (Festisaka) 2018. Menurut dia, acara ini tidak hanya mengenalkan objek wisata di kawasan. Namun, Keroncong Plesiran juga sebagai sarana melestarikan kesenian musim keroncong di era modern.

Advertisement

Untuk pelestarian, sambung Aria, seluruh pemain musik yang hadir berasal dari kalangan anak muda. Selain itu, lagu-agu yang dinyanyikan tidak hanya asli lagu kerconcong, tapi banyak lagu-lagu anak muda yang dikreasikan untuk dibawakan dalam acara tersebut.

“Ini bisa dibilang sebagai acara melestarikan musik keroncong ala anak muda karena semua yang hadir berbau anak-anak muda,” katanya kepada Harianjogja.com, Sabtu.

Menurut dia, acara keroncong plesiran akan digelar secara rutin. Untuk lokasi penyelenggaraan, Dinas Pariwiata DIY tidak fokus di satu tempat karena lokasinya bisa berpindah-pindah di objek wisata alam di DIY.

“Nanti bisa pindah-pindah seperti ke Gunung Api Purba Nglanggeran, Waduk Sermo atau kawasan wisata lainnya. Jadi inti kegiatan ini, selain mengenalkan objek wisata juga sebagai bentuk pelestarian adat dan tradisi yang dimiliki bangsa,” katanya.

Meski bertempat di alam terbuka, Keroncong Plesiran berhasil menarik minat wisatawan untuk menghadiri konser tersebut. Ratusan pasang mata pun terlihat asyik melihat pertunjukan tersebut sampai tuntas.

“Meski acara digelar malam, tapi saya cukup senang bisa menyaksikan konser musik keroncong ini,” kata Dwi Kurniawan, salah seorang pengunjung asal Jogja.

Menurut dia, keasyikan konser tersebut tidak hanya sebatas pertunjukan musik keroncong. Namun, pengunjung yang datang juga dapat melihat kerlap-kerlip lampu di Kota Jogja dari jarak jauh. “Tak hanya itu, lampu-lampu yang disiapkan panitia untuk acara juga bagus dan terkesan romantic,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement