Advertisement

Hari Palang Merah Sedunia: Bagi Sukarelawan PMI, Kepercayaan Masyarakat adalah Penghargaan Tertinggi

Fahmi Ahmad Burhan
Selasa, 08 Mei 2018 - 22:25 WIB
Budi Cahyana
Hari Palang Merah Sedunia: Bagi Sukarelawan PMI, Kepercayaan Masyarakat adalah Penghargaan Tertinggi Mobil PMI Sleman selalu siaga menghadapi berbagai permintaan pertolongan. - Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Sukarelawan PMI kerap berada di barisan paling depan saat menangani kecelakaan maupun bencana alam. Bagi mereka, penghargaan tertinggi adalah kepercayaan masyarakat.

Sore itu langit gelap. Di jurang sedalam 50 meter di bibir kawah Merapi, jasad pendaki tergeletak. Tim penyelamat: SAR DIY, Palang Merah Indonesia (PMI) Sleman, PMI Boyolali, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, kesulitan menjangkau tubuh yang sudah tak bernyawa itu.

Advertisement

Tali temali disiapkan untuk mengangkat jenazah. Seorang sukarelawan akhirnya turun dari puncak Gunung Merapi menuju tepi kawah dengan amat perlahan, mengaitkan tali demi tali secara cermat.

“Gas beracun dari kawah bisa saja mematikan. Namun atas nama kemanusiaan, semuanya harus cepat dilakukan,” kata Kepala Markas PMI Sleman Untung Purnomo.

Evakuasi pada pertengahan Mei 2015 itu meninggalkan kesan mendalam bagi Untung. Saat itu, begitu mendengar kabar jatuhnya pendaki dari Puncak Garuda Gunung Merapi, PMI mengirimkan dua mobil. Satu adalah pikap berisi peralatan penyelamatan seperti genset dan gergaji mesin, satu lagi ambulans.

Untung berada dalam tim yang mengevakuasi jenazah dari bibir kawah. Dia menekankan pentingnya keselamatan terhadap anak buahnya. Alat perlindungan diri tak boleh alpa. Masker, rompi, jas hujan, harus melekat di badan.

“Jangan sampai ketika mau menolong malah ditolong,” kata dia kepada harianjogja.com, Senin (7/5/2018).

Standar-standar pengamanan diri wajib dipatuhi, apa pun jenis kecelakaan yang ditangani petugas PMI. Malapetaka yang paling kerap dihadapi sukarelawan dari Palang Merah adalah kecelakaan dan korban tertabrak kereta api.

“Sudah tidak aneh, apabila kami menemukan jenazah yang organ tubuhnya sudah terpisah dari badan. Masker harus selalu dipakai, agar ketika menghadapi jenazah yang sangat parah kondisinya, baunya tidak mengganggu,” ujar Untung.

Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, biasa disingkat Palang Merah, merupakan kumpulan organisasi kemanusiaan yang hadir di setiap negara di dunia, termasuk di Indonesia dalam wujud PMI.

Setiap tahun sejak 1948, 8 Mei diperingati sebagai Hari Palang Merah Sedunia. Peringatan ini untuk menghargai jasa penemu Gerakan Palang Merah Dunia, Jeant Henry Dunant, yang lahir di tanggal yang sama. Henry Dunant adalah pengusaha dan aktivis sosial kelahiran Swiss yang menolong prajurit terluka di medan perang.

Hari Palang Merah menjadi pengingat Untung dan jajarannya di PMI Sleman untuk selalu berbenah demi melayani mereka yang membutuhkan. Kualitas sumber daya manusia harus terus-menerus diperbaiki.

“Ada sukarelawan kami Agus Suranto yang mewakili PMI Pusat ke Inggris bekerja sama dengan LIPI [Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia], juga UI [Universitas Indonesia], untuk membuat masker yang bisa digunakan sukarelawan dalam pertolongan,” kata dia.

Menurut Untung, pengalaman sukarelawan yang beragam membuat PMI bergerak lebih matang lagi dalam menangani korban bencana dan kecelakaan. Jiwa kemanusiaan menjadi dasar dalam bekerja.

Sukarelawan PMI Sleman Jumari mengatakan dirinya sangat bersyukur bisa membantu orang lain baik dalam bencana maupun kecelakaan. Sejak 1997 dia sudah menjadi sukarelawan.

Selain aktivitasnya di PMI, ia juga menjalani usaha kecil-kecilan untuk menopang hidup keluarganya.

“Berbagai kemungkinan harus kami hadapi. Saya pernah terlibat sebagai sukarelawan saat gempa bumi 2006 juga erupsi Gunung Merapi 2010,” kata dia.

Menurut Untung, yang terpenting sebagai sukarelawan PMI bukan penghargaan dari berbagai lembaga. “Tetapi kepercayaan masyarakat.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement