Advertisement

Kampus Unisa dan Warga yang Mengadang Peserta Lari Saling Minta Maaf, Kasus Dianggap Selesai

Irwan A Syambudi
Selasa, 08 Mei 2018 - 23:59 WIB
Nugroho Nurcahyo
Kampus Unisa dan Warga yang Mengadang Peserta Lari Saling Minta Maaf, Kasus Dianggap Selesai Perwakilan warga Mlangi bersama Rektor Unisa Warsiti berfoto bersama di kampus Unisa seusai menggelar mediasi, Selasa (8/5/2019. - Harian Jogja/Irwan A. Syambudi

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Universitas Aisyiyah (Unisa) dan warga Dusun Mlangi, Desa Nogotirto, Kecamatan Gamping, Sleman sudah bermediasi pada Selasa (8/5/2018) untuk menyelesaikan insiden dalam lomba lari yang digelar Unisa 1 Mei lalu. Kedua belah pihak saling meminta maaf dan sepakat menganggap kasus tersebut sudah selesai.

Insiden pengadangan peserta lomba lari oleh warga di tengah penyelenggaraan Unisa Running 2018 bertema Let's Run with Physiotherapy Be Better & Healthy pada 1 Mei 2018 itu viral di medsos. Perempuan peserta lomba yang memakai celana pendek dikerubungi beberapa orang. Penyebabnya, pakaian peserta itu dinilai tidak sopan dan melanggar norma setempat.

Advertisement

Rektor Unisa Warsiti mengatakan setelah insiden tersebut, kampus dan warga Mlangi sudah saling memaafkan.

“Kejadian ini menjadi pembelajaran kita semua, punya komitmen bersama-sama fastabiqul khairat [berlomba-lomba dalam kebaikan] dan amar makruf nahi munkar, bersama memajukan masyarakat Dusun Mlangi,” kata dia kepada wartawan, Selasa.

Menurut Warsiti, perguruan tinggi termasuk bagian dari masyarakat yang punya kewajiban bersosialisasi sekaligus meningkatkan literasi digital media sosial masyarakat. Ke depan Unisa akan saling berkolaborasi dengan warga sekitar kampus dalam berbagai berkegiatan.

Perwakilan warga Mlangi, Rifqi Aziz Makhsum mengatakan permasalahan ini telah selesai. “Kami anggap masalah klir, selesai, Kami juga akan menjalin komunikasi dan ukhuwah lebih lanjut lagi dengan Unisa,” ujar dia.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak menandatangani surat peryataan bersama. Terdapat delapan poin pernyataan. Pertama, pada dasarnya Unisa dan warga Mlangi memiliki semangat ukhuwah untuk membangun masyarakat dengan menghormati pandangan masing-masing.

Kedua, tidak terjadi pemukulan pantat pelari oleh warga Mlangi. Ketiga, kedua pihak telah menyadari kekurangan masing-masing dan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan dalam kegiatan tersebut serta berupaya untuk memperbaiki agar kejadian yang sama tidak terulang kembali.

Keempat, Unisa meminta maaf kepada para ulama, tokoh masyarakat, dan masyarakat Mlangi atas kurangnya sosialisasi kegiatan dan kurangnya pemahaman terhadap kondisi sosial budaya setempat.

Kelima, para remaja yang terlibat dalam insiden meminta maaf kepada peserta dan Unisa atas respon spontan dan tindakan emosional yang mengakibatkan ketidaknyamanan pelaksanaan kegiatan.

Keenam, meminta semua pihak untuk menghentikan penyebaran informasi yang berpotensi menimbulkan kesalahpahaman. Ketujuh, secara geografis, peristiwa yang terekam dalam video tidak terjadi di wilayah Dusun Mlangi.

Kedelapan, meminta semua pihak untuk mengedepankan penggalian informasi dan tabayun kepada pihak-pihak terkait dan tidak memperkeruh suasana.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas

News
| Rabu, 24 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement