Advertisement
Ini Skenario Pemda DIY untuk Kelola Sampah
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Guna mengatasi persoalan sampah yang selama ini terus jadi kendala, Pemda DIY mulai merintis skema kerja sama antara pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
Plt Balai Pengelolaan Infrastruktur Sanitasi dan Air Minum Perkotaan (PISAMP) Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM) DIY, Agung Satrio mengatakan untuk mengola sampah di TPST Piyungan jadi sumber energi diakuinya memerlukan investasi besar. Karena itu skema yang mungkin dilakukan adalah KPBU.
Advertisement
"Masih tahap penjajakan. Baru sampai tahap laporan pendahuluan. Ini baru dirintis lah. Skema KPBU tahapannya banyak, sekitar 34. Laporan pendahuluan baru awal. Ada juga analisis risiko dan solusinya sampai pemilihan pihak ketiga," kata Agung, Kamis (10/5/2018).
Kebijakan ini, kata dia, bersifat jangka panjang dan didasari oleh kehati-hatian. Pemda DIY tak mau menjalin sembarangan kerja sama dengan pihak ketiga, sebab banyak contoh perusaahan yang diajak berkolaborasi malah macet di tengah jalan. "Akhirnya muncul masalah baru."
Seperti diketahui, beban TPST Piyungan kian hari kian berat. Pada 2014, setiap hari rata-rata sampah yang dibuang ke tempat itu sebanyak 403 ton, lalu naik jadi 404 ton per hari (2015), pada 2016 sampah yang dibuang sebanyak 432 ton per hari, kemudian pada 2017 volume sampah yang dibuang naik signifikan jadi 550 ton per hari dan pada Januari 2018, naik lagi jadi 632 ton per hari.
Padahal, idealnya sampah yang dibuang ke sana hanya residu. Kalau pun residunya masih ada campuran sampah, TPST Piyungan patutnya hanya menerima 400 ton/hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemkot Jogja Dampingi Pengusaha Muda, Inkonsistensi Menjadi Kendala
- Imunisasi Serentak IBI DIY untuk Memperluas Cakupan
- Pilkada 2024, PDIP DIY Tegaskan Terbuka Bekerja Sama dengan Partai Lain
- Golkar DIY Bakal Terima Nama Calon yang Dijaring di Pilkada 2024, Berikut Nama-nama Kandidatnya
- Harga Bawang Merah di Jogja Masih Stabil Tinggi, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement