Advertisement

Menghidupkan Kembali Budaya yang Lama Tak Ditampilkan

Salsabila Annisa Azmi
Minggu, 13 Mei 2018 - 08:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Menghidupkan Kembali Budaya yang Lama Tak Ditampilkan Tarian Bedhaya Murti Panukmaningsih saat ditampilkan dalam Revitalisasi Seni Tari TBY di Ndalem Pujokusuman, Jogja, Jumat (11/5/2018). - Harian Jogja/Salsabila Annisa Azmi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Tahun ini Taman Budaya Yogyakarta (TBY) merevitalisasi seni tari klasik Bedhaya Murti Panukmaningsih dan Panembahan Senopati Retno Dumilah. Kedua tarian klasik tersebut ciptaan Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Sasminta Dipura yang merupakan pendiri Yayasan Pamulangan Beksa Sasmita Mardawa (YPBSM).

Pelatih Tari YPBSM V Retnaningsih mengatakan, pada acara revitalisasi seni tari oleh TBY, tarian Bedhaya Murti Panukmaningsih dan Panembahan Senopati Retno Dumilah dibawakan oleh siswa-siswi YPBSM. Persiapan dilakukan sejak awal April hingga Mei 2018.

Advertisement

"Latihannya mulai awal bulan April seminggu dua kali, kemudian awal bulan Mei seminggu tiga kali. Mereka sedang menampilkan Bedhaya Murti Panukmaningsih yang ceritanya tentang proses pernikahan," kata wanita yang akrab disapa Ningnong tersebut.

Ningnong mengatakan, selain Bedhaya Murti Panukmaningsih yang dibawakan dengan durasi 10 menit, para siswa juga membawakan tarian Panembahan Senopati Retno Dumilah yang bercerita tentang sejarah Panembahan Senopati Mataram untuk menaklukkan Adipati Madiun. Tarian ditutup dengan cerita Panembahan Senopati yang akhirnya memperistri Retno Dumilah, putri dari Adipati Madiun. Tarian tersebut ditampilkan dalam durasi dua jam.

Ningnong menambahkan, kedua tarian tersebut memang sudah lama tidak ditampilkan dan perlu direvitalisasi untuk generasi saat ini dan generasi masa depan. Pasalnya, tari Bedhaya Murti Panukmaningsih pertama dan terakhir ditampilkan tahun 1972, sedangkan tari Panembahan Senopati Retno Dumilah terakhir ditampilkan sekitar tahun 1982.

"Jadi memang tujuannya menghidupkan kembali budaya yang sudah lama tidak ditampilkan," kata Ningnong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas

News
| Rabu, 24 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement