Advertisement

DPK Kesulitan Telusuri Arsip Tambang Mangaan Kliripan

Beny Prasetya
Senin, 14 Mei 2018 - 13:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
DPK Kesulitan Telusuri Arsip Tambang Mangaan Kliripan Beberapa akademisi dari UPN Veteran Yogyakarta meninjau terowongan di Dusun Anjir, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Jumat (11/5 - 2018)

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kulonprogo kesulitan menelusuri sejarah tambang mangan di Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap dan di Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih. Enam buah peta dan sejumlah foto dokumentasi milik warga yang diserahkan ke DPK hanya menggambarkan sejarah tambang selepas kemerdekaan Indonesia.

"Yang dipamerkan dan diserahkan saat pameran arsip di Perpusda Kulonprogo hanya arsip tambang mangan di akhir masa penutupan lokasi tambang," kata Kepala Seksi Akuisisi Pelesarian Pengolahan dan Dokumenasi Kearsipan DKP Kulonprogo, Kandar Abadi, Minggu (13/5/2018)

Advertisement

Kandar mengungkapkan, benda dan arsip sejarah yang telah diakuisisi oleh DPK hanya arsip peta, foto dan tekstual/kertas yang dibuat era 1970-an. Adapun untuk arsip tambang mangan di masa Penjajahan Belanda dan Jepang belum didapatkan. "Kemarin ada warga yang mengaku memiliki bekas bantalan rel lori masa Belanda, kami berupaya mencari apakah mereka mempunyai data lainnya atau tidak," katanya.

Menurut Kandar, jajarannya mempersiapkan surat permintaan kepada Kadipaten Pura Pakualaman untuk meminta data terkait dengan tambang mangan di Bumi Menoreh. Menurutnya Kadipaten Pura Pakualaman yang berhubungan dengan Belanda atau Jepang saat masa penjajahan diperkirakan menyimpan atau mengetahui arsip tambang. "Ada stasiun milik Pakualaman yang digunakan untuk pemberhentian akhir rel lori milik perusahaan tambang mangan Kliripan, jadi kami bakal meminta atau menduplikasi bila ada data di sana," katanya.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Sri Widodo, mengatakan warga Hargorejo dan Karangsari berusaha mengumpulkan sejumlah pelaku tambang yang masih hidup. "Ada pelaku sejarah pada masa penjajahan Jepang dan Belanda. Semoga kami memperoleh keterangan yang lengkap," katanya.

Widodo meyakini pertemuan itu bakal menyatukan sejumlah fakta sejarah, terlebih dengan adanya seorang mantan manajer operasional tambang mangan di Kliripan yang masih hidup. "Siapa tahu yang bersangkutan mengetahui di mana arsip saat itu disimpan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement