Advertisement
Warga Glagaharjo Sleman Sempat Mengungsi ke Balai Desa saat Hujan Abu Freatik Merapi
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-- Hujan abu sebagai dampak erupsi freatik Gunung Merapi Senin (21/5/2018) sempat melanda di sejumlah desa di Cangkringan dan Pakem, Sleman; serta Kemalang, Klaten. Bahkan, Sebagian warga Desa Glagaharjo, Cangkringan, sempat berlindung ke ke balai desa setempat.
Hujan abu dilaporkan terjadi di Glagaharjo, Kepuharjo, Umbulharjo (Cangkringan); Purwobinangun, Hargobinangun, Kaliurang (Kecamatan Pakem). Di Balai Desa Glaharjo, warga yang mengungsi berasal dari Dukuh Kalitengah Lor dan Kalitengah Kidul. Namun, mereka kembali ke rumah masing-masing setelah situasi dinyatakan normal
Advertisement
"Masyarakat untuk tidak panik dan beraktifitas seperti biasa serta mengantisipasi hujan abu di sekitar Merapi. Gunakan masker dan kacamata utk antisipasi hujan abu tipis. Jika ada perkembangan informasi, akan segera disampaikan. Cermati berita dan informasi yang beredar, kenali teliti dan cermati info, sumber, waktu dan captionnya," kata Pusdalops BPBD Sleman dalam keterangan resmi, Senin malam.
Pusdalops BPBD Kabupaten Sleman merilis kronologi letusan freatik tersebut. Setelah letusan pukul 17.50 WIB, terjadi hujan abu di Kalitengahlor pada pukul 18.37 WIB.
"Pusdalops menerima informasi dari Kabid Kedaruratan dan Logistik yang telah dihubungi oleh BPPTKG bahwa telah terjadi erupsi freatik pada pukul 17.50 WIB dengan amplituo 50mm. Informasi dari BPPTKG via twitter @BPPTKG durasi letusan freatik 3 menit."
BPBD menyatakan tetap memantau situasi di kawasan utara lereng Merapi yang masuk wilayah Sleman. Mereka juga meluncurkan tim reaksi cepat ke Kecamatan Cangkringan, yakni Desa Umbulharjo dan Glagaharjo. BPBD juga menyiapkan pembagian masker bagi warga terdampak hujan abu dan menyiagakan Barak Gayam jika sewaktu-waktu perlu digunakan.
20:10 Sebagian warga kaitengah dan srunen yang non rentan sudah kembali ke rumah masing-masing. sebagian masih ngaso di balai desa Glagaharjo. pic.twitter.com/fkQk9Bs6jX |@TRCBPBDDIY
— IG: Merapi_News (@merapi_news) May 21, 2018
Letusan freatik kembali terjadi di kawah Gunung Merapi pada Senin (21/5/2018) petang. Setelah batuk pada Senin pagi pukul 09.38 WIB, Merapi kembali mengeluarkan letusan freatik pada pukul 17.50 WIB atau saat berbuka puasa.
"Telah terjadi letusan freatik jam 17.50 WIB durasi 3 menit dengan Amax 50 mm. Suara gemuruh terdengar dari Pos Babadan [4 km dari puncak] saat letusan," sebut keterangan resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) di akun Twitter @bpptkg, Senin malam.
Meski demikian, BPPTKG memastikan status Merapi hingga kini tetap normal. Masyarakat tetap diminta mewaspadai hujan abu yang dilaporkan terjadi hingga radius 7 km ke arah tenggara dan selatan. Rekaman seismik saat terjadi letupan tersebut juga menunjukkan aktivitas Merapi masih normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Ungkap Mantan Kepala Bea Cukai Jogja Lakukan Pencucian Uang Capai Rp20 Miliar
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Termasuk Jogja, BMKG Ingatkan Sebagian Besar Wilayah Indonesia Waspada Cuaca Ekstrem
- Stok dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Jumat 19 April 2024
- KPU Buka Layanan Konsultasi bagi Paslon Perseorangan di Pilkada Kota Jogja
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
Advertisement
Advertisement