Advertisement

Peneliti UGM Sebut Pengawasan Gula Rafinasi Terlalu Longgar

Sunartono
Rabu, 23 Mei 2018 - 14:10 WIB
Laila Rochmatin
Peneliti UGM Sebut Pengawasan Gula Rafinasi Terlalu Longgar Ilustrasi gula pasir (JIBI/Bisnis Indonesia - Rachman)

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Pasar gula di Indonesia mengalami dualisme antara yang ditetapkan oleh pasar Gula Kristal Rafinasi (GKR) dengan pasar Gula Kristal Putih (GKP) atau gula lokal. Gula rafinasi yang seharusnya untuk industri, namun dijual bebas untuk rumah tangga, bahkan kebocoran itu juga dimanfaatkan oknum tidak bertanggungjawab dengan menjual gula rafinasi sepadan dengan gula lokal.

Ketua Tim Peneliti Gula Fakultas Pertanian UGM Profesor Masyhuri menyayangkan terjadinya penyimpangan distribusi gula rafinasi hingga bisa sampai dijual ke pasar rumah tangga. Pasokan gula rafinasi bahan bakunya diimpor dari luar sementara gula putih sebagian diproduksi dari dalam negeri. Gula rafinasi yang seyogyanya digunakan untuk bahan baku industri makanan dan minuman, namun kenyataannya banyak dijual di pasar rumah tangga. Diperkirakan sekitar sejuta ton dari gula rafinasi yang beredar di pasar rumah tangga.

"Kami menyayangkan adanya kebocoran ini, kami mendesak pemerintah untuk mengawasi lebih ketat lagi agar tidak terjadi rembesan gula rafinasi," terangnya, Selasa (22/5/2018).

Ia menambahkan keadaan itu terbukti dengan adanya berbagai temuan adanya IKM dan UMKM yang dapat mengakses gula rafinasi melalui distributor. Beberapa di antaranya melalui pasar tradisional yang dapat diakses oleh rumah tangga.

Kebocoran itu merupakan penyalahgunaan karena gula rafinasi dijual pada konsumen rumah tangga seolah-olah dijadikan sebagai gula lokal. Harga rata-rata gula rafinasi berkisar Rp 8.879 per kilogram, sedangkan harga gula lokal mencapai Rp 11.500 hingga Rp 12.500 per kilogram. Perbedaan harga tersebut menyebabkan rawan kebocoran.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal

News
| Jum'at, 19 April 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement