Advertisement

BPOM Periksa Makanan di Pasar Ramadan Nitikan, Ini Hasilnya

Salsabila Annisa Azmi
Jum'at, 25 Mei 2018 - 03:17 WIB
Nina Atmasari
BPOM Periksa Makanan di Pasar Ramadan Nitikan, Ini Hasilnya Tim BPOM DIY mengambil sampel otak-otak yang diperdagangkan di Pasar Ramadhan Nitikan, Kamis (24/5 - 2018). Harian Jogja/Salsabila Annisa Azmi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) DIY menargetkan gelar razia bahan makanan berbahaya di delapan pasar takjil selama Bulan Ramadan untuk memastikan takjil bebas zat berbahaya.

Pada Kamis (24/5/2018) BPOM mengadakan razia di Pasar Ramadan Nitikan dengan mengambil beberapa sampel makanan dan hasilnya keseluruhan negatif.

Advertisement

Kepala BPOM DIY, Sandra MP Lithin mengatakan sampel diambil dari makanan baik itu tahu, bakso, ikan teri, ikan kembung, kolang-kaling, cincau dan minuman untuk takjil.

BPOM DIY mengambil masing-masing sampel untuk diuji cepat di armada keliling BPOM DIY untuk meneliti apakah terdapat rhodamin, methanyl yellow, borax dan formalin.

"Hasilnya semua sampel negatif, ini lebih baik dari tahun lalu. Karena tahun lalu masih ditemukan pedagang takjil menggunakan rhodamin," kata Sandra setelah memeriksa sampling makanan takjil di Pasar Ramadhan Nitikan Jalur Gaza, Kamis (24/5/2018).

Sandra mengatakan sebelumnya sudah melakukan razia di Pasar Ramadan Kotagede. Hasilnya sampel makanan takjil di sana juga negatif mengandung zat berbahaya. Selanjutnya masih ada enam pasar yang akan dilakukan razia zat berbahaya.

Sandra menjelaskan apabila nanti dalam razia ditemukan pedagang takjil menggunakan zat berbahaya, maka akan diteliti lebih detail lagi menggunakan peralatan yang lebih canggih di BPOM DIY.

Kemudian para pedagang akan dibina dan disosialisasikan tentang zat berbahaya. Sandra mengatakan terkadang pedagang tidak tahu soal bahaya zat tersebut dan asal menggunakannya.

Sandra menambahkan, BPOM DIY juga melakukan razia zat berbahaya di sejumlah pasar dan hasilnya ditemukan pedagang di lima pasar yang menggunakan formalin untuk ikan teri dan rhodamin untuk kerupuk.

"Ditemukan di Pasar Argosari, Pasar Wates, Pasar Sambilegi dan Pasar Beringharjo. Kemudian kami telusur produsennya, mayoritas bukan dari DIY," kata Sandra.

Koordinator Pasar Ramadhan Nitikan Joko Prasetyo mengatakan ada 133 pedagang takjil terdaftar yang mengikuti razia zat berbahaya. "Yang tidak resmi juga ikut dirazia. Hasilnya saat ini lebih bagus daripada tahun lalu," kata Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement