Advertisement
Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Kawasan Wisata Kaliurang Tetap Buka
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Kawasan Wisata Kaliurang, Sleman, DIY tetap buka meskipun aktivitas Gunung Merapi meningkat. Namun, terjadi penurunan jumlah kunjungan saat bulan puasa, ditambah meningkatnya aktivitas Gunung Merapi sehingga jumlah kunjungan semakin anjlok.
Petugas Lapangan Kawasan Wisata Kaliurang Suraji mengatakan, tidak ada instruksi dari Dinas Pariwisata Sleman terkait aktivitas pariwisata di sekitaran Gunung Merapi.
Advertisement
"Saat ini kami masih buka, namun tetap berkoordinasi juga dengan BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] Sleman karena aktivitas Gunung Merapi meningkat," katanya pada Harianjogja.com, Jumat (25/5/2018).
Suraji mengatakan, saat bulan puasa jumlah kunjungan ke Kawasan Wisata Kaliurang menurun drastis. Berdasarkan data kunjungan dari gerbang Kawasan Wisata Kaliurang, pada sehari sebelum bulan puasa atau pada Rabu (16/5/2018) jumlah kunjungan ke Kawasan Wisata Kaliurang mencapai 554 kunjungan. Sementara, pada hari pertama bulan puasa atau Kamis (17/5/2018) jumlah kunjungan mencapai 245 kunjungan. Jumlah kunjungan tersebut berkurang sekitar 50%.
"Apalagi ini setelah aktivitas Gunung Merapi meningkat, lebih anjlok lagi," kata Suraji.
Pada Kamis (24/5/2018) tercatat ada 93 kunjungan di Kawasan Wisata Kaliurang. Selain itu, tempat-tempat penginapan di sekitaran Kawasan Wisata Kaliurang tetap masih dikunjungi meskipun aktivitas Gunung Merapi meningkat dan statusnya pun meningkat menjadi waspada.
Suraji mengatakan, setelah adanya erupsi freatik beberapa waktu lalu, ada iimbauan dari Polres Sleman agar pengunjung tidak diperbolehkan untuk menggunakan bis. "Jadi untuk rombongan menggunakan bis setelah erupsi yang hari jumat itu nggak boleh," katanya.
Menurutnya alasan keselamatan menjadi faktor kenapa rombongan bis tidak diperkenankan masuk Kawasan Wisata Kaliurang.
Kepala BPBD Sleman Joko Supriyanto mengatakan saat status Gunung Merapi masih waspada, hanya radius 3 km saja yang tidak boleh ada aktivitas. "Intinya, kalau masih diluar radius 3 km, itu masih bisa beraktivitas, tanpa terkecuali di pariwisata," kata Joko.
Namun, Joko menambahkan, semuanya dikembalikan ke Dinas Pariwisata. Apabila Dinas Pariwisata mengimbau untuk tutup, maka pengelola objek wisata akan tutup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Kamis 25 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Kamis 25 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Kamis 25 April 2024
- Terbaru! Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Kamis 25 April 2024
Advertisement
Advertisement