Advertisement

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Awasi Peredaran Miras

Jalu Rahman Dewantara
Sabtu, 02 Juni 2018 - 14:17 WIB
Nina Atmasari
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Awasi Peredaran Miras Minuman keras (miras). - Bisnis Indonesia/Felix Jody Kinarwan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Polres Gunungkidul perketat pengamanan jalur utama mudik lebaran guna mengantisipasi masuknya peredaran minuman keras.

Kasat Narkoba Polres Gunungkidul, AKP Tri Wibowo mengatakan pihaknya mulai melakukan pengawasan untuk memotong jalur suplai miras ke Gunungkidul. Sejumlah jalan, terutama jalan yang digunakan sebagai akses masuk ke Kabupaten Gunungkidul mendapatkan pantauan khusus.

Advertisement

“Kita lakukan deteksi dini untuk mengantisipasi suplai miras ke Gunungkidul. Harapannya, ruang gerak peredaran miras ini bisa dipersempit,” ujar Tri, Jumat (1/6/2018).

Tri menjelaskan momen perayaan hari raya biasa digunakan oleh para pengedar miras untuk mengeruk keuntungan. Tak hanya permintaan yang naik, akan tetapi juga  menaikkan harga.

“Tak hanya hari raya lebaran saja akan tetapi juga momen tahun baru yang lainnya, biasanya permintaan miras memang meningkat pesat,” imbuhnya.

Para bandar miras lanjut Tri mulai menimbun berbagai jenis minuman keras. Hal ini untuk antisipsi jumlah stok untuk memenuhi besarnya permintaan.

Sejumlah cara dilakukan para bandar miras untuk menyembunyikan barang haram itu. Sebagai lokasi penimbunan miras, mereka mulai mencari tempat-tempat anyar dan tidak menempatkan barang bukti di kios atau rumah tempat berjualan.

"Biasanya mereka menyimpan di rumah orang lain, di kebun dan bahkan dipendam di dalam tanah merupakan berbagai upaya yang dilakukan untuk menghindari razia petugas," paparnya.

Selain miras, salah satu yang juga diwaspadai oleh polisi adalah peredaran pil sapi. Jenis obat keras ini saat ini cukup menjadi pilihan masyarakat lantaran harganya yang cukup terjangkau, jauh lebih murah daripada minuman keras.

“Rp30 ribu bisa dapat 10 butir. Ini yang sebenarnya sangat berbahaya mengingat efeknya sangat buruk bagi kesehatan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement