Advertisement

Terkuak Motif Supriyono Bunuh Janda Beranak Satu di Bantul

David Kurniawan
Senin, 04 Juni 2018 - 16:10 WIB
Laila Rochmatin
Terkuak Motif Supriyono Bunuh Janda Beranak Satu di Bantul Kapolres Bantul AKBP Sahat M Hasibuan menunjukkan balok kayu yang digunakan untuk membunuh Jumiaty, Senin (4/6). - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Jajaran Satreskrim Polres Bantul menetapkan Supriyono, warga Desa Margoluwih, Seyegan sebagai tersangka pembunuh Jumiaty yang ditemukan tewas di area persawahan Dusun Cepoko, Trirenggo, Bantul. Diduga pelaku berbuat nekat karena terus dimintai uang oleh korban.

Kapolres Bantul AKBP Sahat M Hasibuan mengatakan tersangka Supriyono ditangkap oleh tim opsnal Satreskrim pada Sabtu (2/6/2018) di daerah Giwangan, Kota Jogja. Dari hasil pemeriksaan petugas, pelaku terbukti membunuh Jumiaty. Selain membunuh, pelaku juga membawa ponsel dan motor Honda Scoopy milik korban.

Bahkan, lanjut Sahat, pelaku sempat mengganti plat nomor milik korban untuk meninggalkan jejak. Untuk mengungkap kasus ini, polisi juga mengamankan beberapa barang bukti seperti kayu sepanjang satu meter, sepeda motor Honda Scoopy, ponsel, jaket hingga beberapa perhiasan.

“Atas perbuatannya ini, pelaku kami jerat pasal berlapis KUHP Pasal 339, 340, 365 dengan ancaman kurungan di atas 15 tahun penjara,” kata Sahat, Senin (4/6/2018).

Menurut dia, untuk motif pembunuhan belum bisa dibeberkan secara pasti. Ia menjelaskan petugas masih mendalami apa yang membuat pelaku tega membunuh Jumiaty, termasuk adanya potensi tersangka lain dalam kasus ini.

“Mohon doanya biar semua cepat terungkap. Yang jelas keduanya [pelaku dan korban] baru kenalan melalui Facebook pada 25 Mei. Sehari berselang janjian dan pada Selasa [29/5] janjian bertemu dan jalan-jalan keliling Bantul hingga terjadi peristiwa pembunuhan di TKP,” ucapnya.

Sementara itu, tersangka Supriyono tidak menampik telah membunuh Jumiaty, janda beranak satu asal Depok, Desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak. Menurut pengakuan dia, ia nekat membunuh karena kesal kepada korban.
 
“Saya kesal karena dipukul pakai helm oleh korban, lantas saya membalasnya,” kata Supriyono.

Menurut dia, sebelum peristiwa pemukulan terjadi, sempat ada cekcok dengan korban. Adu mulu terjadi karena korban terus merengek meminta uang. “Saya sudah beri uang untuk beli cincin hingga pakaian, tapi dia [Jumiaty] tetap meminta lagi uang dan membuat saya kesal dan emosi,” ucapnya.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement