Advertisement
Banyaknya Pengecer Picu Kenaikan Harga Gas Melon hingga Rp22.000
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Selama Ramadan, harga elpiji tiga kilogram atau gas melon terus meningkat dari harga normal sekitar Rp15.500. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman menganggap banyaknya pengecer membuat rantai pasokan semakin panjang dan harga menjadi tinggi.
Berdasarkan data Disperindag Sleman, harga gas melon di pasaran mencapai Rp21.000 sampai Rp22.000. Padahal menurut Kepala Disperindag Sleman, Tri Endah Yitnani, normalnya pada kisaran Rp15.500. Ia mengatakan kenaikan harga tersebut disebabkan panjangnya rantai distribusi. "Harga di pasaran harusnya Rp15.500, namun naik karena adanya pengecer yang membuat rantai pasok jadi panjang, sehingga biaya distribusi dibebankan kepada konsumen," kata Tri Endah, Senin (4/6/2018).
Advertisement
Menurut Tri Endah, seharusnya distribusi gas melon dari agen juga pangkalan bisa langsung ke konsumen. Untuk stok, saat ini masih aman. Meski demikian Disperindag Sleman memberikan tambahan kuota sebagai antisipasi kelangkaan dengan memanfaatkan kuota fakultatif. Selama Ramadan dan Lebaran, kuota gas melon ditambah 4% dari sebelumnya 987.040 tabung, naik menjadi sebanyak 1.026.522 tabung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pelaku UMKM di Jogja Didorong Segera Urus Sertifikasi Halal Sebelum Oktober 2024
- Info Stok Darah dan Jadwal Donor Darah Rabu 24 April 2024 di PMI se-DIY
- 4 Produk Lokal DIY Mendapatkan Sertifikasi Indikasi Geografis, Ini Manfaatnya
- Budayawan di Jogja Dilibatkan Pembuatan Maskot Pilkada 2024
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Muncul Aksi Unjuk Rasa di Kantor KPU DIY
Advertisement
Advertisement