Advertisement
Ingin Cari Tenaga Kerja Lokal Gunungkidul, Perhatikan Keunikannya
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Lebih besarnya jumlah gaji yang ditawarkan pekerjaan di luar daerah tak membuat pebisnis lokal Gunungkidul kesulitan mencari tenaga kerja. Warga dianggap masih menaruh minat untuk mengadu nasib di daerah sendiri.
Pemilik usaha percetakan, Sidiq Sapto Purnomo, menuturkan tidak begitu sulit pencari pekerja lokal meski perlu sejumlah pelatihan sebagai bekal bekerja. Ini disebabkan tenaga kerja lokal yang rata-rata lulusan sekolah menengah atas dan sederajatnya. “Rata-rata belum siap masuk dunia kerja. Tetapi kan ada pelatihan untuk calon pekerja,” kata dia, Minggu (10/6).
Advertisement
Menurut Sidiq, memanfaatkan tenaga kerja lokal justru memiliki keunikan tersendiri meski bisa mengganggu kinerja perusahaan, yakni kebiasaan masyarakat Gunungkidul yang harus diikuti karyawannya yang memaksa mereka harus libur.
Pemilik pembuatan tahu di Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul Sakiyo mengatakan tenaga kerjanya berasal dari wilayah Gunungkidul bagian selatan yang umumnya mereka berasal dari kalangan petani. Kondisi yang membuat pekerja sering meninggalkan tugas di pabrik tahu karena ada kewajiban bertani.
Sakiyo justru merasa kesulitan mendapatkan tenaga kerja dari lokal Wonosari padahal pabriknya butuh tenaga-tenaga muda untuk memajukan pabrik tahun yang didirikan pada 1965 itu.
“Sebenarnya ingin merekrut tenaga muda yang punya inovasi, yang bisa membuat tahu bernilai lebih. Misal dikemas dalam kaleng atau bagaimana inovasi lainnya dan dipasarkan di supermarket. Tetapi untuk sekarang masih sulit. Saya tidak tahu kenapa para pemuda di Wonosari tidak berminat,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Organda DIY Pastikan Tak Ada Bus Pakai Klakson Telolet saat Mudik Lebaran
- DBD di Kota Jogja Meningkat, Tercatat ada 49 Kasus
- Penyelundupan Pil Koplo di Lapas Jogja Digagalkan, Kemenkumham DIY
- Rentetan Gempa Bawean Terus Menurun, BMKG Catat Gempa Susulan Mencapai 333 Kali
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
Advertisement
Advertisement