Advertisement
Sistem Zonasi di Gunungkidul Tidak Perlu Dikhawatirkan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi tidak perlu menjadi kekhawatiran orang tua atau siswa sendiri saat mendaftar ke sekolah baru.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul Bahron Rosyid mengatakan, sistem zonasi tersebut dalam rangka memeratakan mutu dan layanan pendidikan, termasuk di Gunungkidul.
Advertisement
“Dengan sistem zonasi diharapkan mengurangi tingkat mobilitas peserta didik, kalau dekat kenapa harus mencari yang jauh. Kedua, mengurangi bahkan menghilangkan kasta atau strata di dunia pendidikan,” kata Bahron, Selasa (19/6/2018).
Selain itu, menurutnya dengan zonasi semua siswa dapat belajar bersama baik yang pintar maupun kurang. Anak yang pandai menurutnya selain harus tanggung jawab diri sendiri juga memiliki tanggung jawab teman sejawatnya.
Bahron mengatakan menurutnya semua sekolah di Gunungkidul sama saja, baik dari segi fasilitasnya maupun dari gurunya. Menurutnya dengan sistem zonasi juga tidak mengurangi hak siswa untuk memilih sekolah yang jauh dari tempat tinggalnya.
“Masih ada lewat jalur prestasi sebanyak banyaknya lima persen, dan lima persen berdasar jalur khusus diperuntukan warga anak bencana alam atau konflik, anak pejabat negara yang sedang ditugaskan negara, atau anak dari pendidik di sekolah itu. Namun, jika lebih dari lima persen nanti akan diseleksi berdasar nilai juga. Untuk yang berdasar jarak rumah 90 persen minimal,” katanya.
Sementara itu, untuk SMK tidak diberlakukan sistem zonasi, karena merupakan minat khusus siswa. “Untuk tingkat SD tidak ada ujian tes masuk, seleksi akademik tidak ada. Hanya batasan umur saja tujuh tahun, jika di bawah itu harus punya sertifikat dari psikolog profesional,” katanya.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul Wahyu Pradana Ade Putra mengatakan, dengan sistem zonasi dirasanya pendidikan akan semakin baik. “Hal ini malah merupakan motivasi bagi pemerintah dan sekolah untuk menyiapkan standar pendidikan baik secara infrastruktur maupun hal lainnya,” kata Ade.
Ia berharap dengan sistem zonasi akan terjadi kompetisi yang sehat antar sekolah, dan SDM yang baik akan memotivasi anak didik yang lain dalam sekolah. “Harapannya yang pandai dapat memotivasi yang lain,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Menang Pilpres, 9 Parpol Koalisi Indonesia Maju di Klaten Bertemu Bahas Pilkada
- Bawaslu: Jokowi Tak Langgar Netralitas Meski Bagi-bagi Bansos Jelang Pilpres
- Timnas 3X3 Putri Akhiri Babak Kualifikasi Grup C FIBA 3X3 Asia Cup dengan Manis
- Jamu RANS Nusantara, Persis Solo Andalkan Sananta demi Kejar Posisi 4 Besar
Berita Pilihan
Advertisement
Sempat Ditangkap, Jambret di Jaksel Kabur Pakai Mobil Patroli Polisi
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Jogja dan Sekitarnya, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
- Perayaan Paskah 2024, Tim Jibom Polda DIY Melakukan Sterilisasi Sejumlah Gereja di Jogja
Advertisement
Advertisement