Advertisement
Ini Bukti Penanganan Arus Mudik di DIY Lebaran Ini Lebih Baik daripada Tahun Lalu
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA – Dinas Perhubungan DIY telah merangkum masalah dan evaluasi arus mudik lebaran 2018. Hasilnya disimpulkan bahwa kemacetan di DIY menurun karena ada penurunan jumlah motor dan mobil yang masuk ke DIY yang disebabkan oleh beberapa faktor.
Masalah titik keluar masuk kendaraan ke Jogja, penumpukan macet kendaraan di jalur Jogja – Wonosari dan Jogja - Klaten dinilai menjadi titik termacet selama lebaran 2018.
Advertisement
Kepala Dinas Perhubungan DIY Sigit Sapto Rahardjo mengatakan secara keseluruhan kesiapan DIY dalam menangani arus mudik lebaran 2018 sudah lebih baik daripada tahun lalu. Penurunan sepeda motor dan mobil yang masuk ke DIY, menurut Sigit, dipengaruhi oleh perbaikan fasilitas transportasi umum.
“Total kendaraan yang masuk ke DIY tahun ini hingga H-2 lebaran ada sekitar 3,1 Juta, sedangkan tahun lalu ada 4 Juta. Ada penurunan, kebalikan dengan penumpang jalur udara dan kereta yang meningkat, secara umum peningkatan sekitar 40% lah,” jelas Sigit saat ditemui seusai Open House di Bangsal Kepatihan, Kamis (21/06/2018).
Sigit menjelaskan ada beberapa faktor yang menurunkan tingkat kemacetan di DIY pada libur lebaran tahun ini. Selain perbaikan fasilitas transportasi umum di DIY, panjangnya hari libur dan jalan-jalan rusak yang telah diperbaiki juga turut mempengaruhi penurunan macet di DIY. Tak hanya itu, jalan-jalan alternatif di DIY yang diperbaiki juga mempercepat penguraian kemacetan.
Meskipun begitu, pada libur lebaran 2018 terdapat sejumlah kendala yang sudah dicatat Dinas Perhubungan DIY. Beberapa diantaranya adalah masalah penumpukan penumpang di terminal bus.
“Angkutan umum kendalanya banyak penumpukan penumpang di terminal. Total penumpukan penumpangnya belum dapat [angkanya]. Tapi rata-rata per hari ada 4-5 jam penumpukan penumpang. Itu disebabkan arus balik dari jakarta ke daerah, kan itu ada one way dan countraflow jadi mereka harus pakai jalur alternatif. Total penumpang bis tahun ini per harinya 36.000 orang,” jelas Sigit.
Mengenai evaluasi, Sigit mengatakan, dirinya perlu berkoordinasi ulang dengan pihak Dinas Perhubungan Kota Jogja dan Dinas Perhubungan DIY.
Penumpukan macet di jalur Jogja – Wonosari, khususnya di daerah Piyungan, Pathuk dan Baron yang menjadi jalur keluar masuk DIY dan menjadi jalur keluar masuk objek wisata juga menjadi evaluasi Dishub DIY.
Masalah kemacetan di jalur Jogja – Wonosari yang masih terjadi hingga arus balik, menurut Sigit, memang sering terjadi karena titik tersebut merupakan kawasan masuk objek wisata Gunung Kidul. Harapannya, kemacetan tersebut dapat terurai ketika JJLS sudah dapat seutuhnya digunakan pengendara mobil maupun bermotor.
Selain itu, jalur masuk DIY melalui Klaten akan dievaluasi ulang. Pasalnya saat lampu merah di jalur keluar DIY ditetapkan terlalu cepat pada tahun ini, ternyata menyebabkan kemacetan di Klaten.
“Kecepatan lampu merah keluar DIY melalui jalur Klaten akan kami tata ulang, karena kemarin itu lampu merahnya kecepeten, malah macet di Klaten,” kata Sigit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Rentetan Gempa Bawean Terus Menurun, BMKG Catat Gempa Susulan Mencapai 333 Kali
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
- Polda DIY Siapkan Antisipasi Lalu Lintas Selama Libur Lebaran 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja, Kamis 28 Maret 2024
- Jadwal KRL Jogja Solo Kamis 28 Maret 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement