Advertisement

Ini Bukti Penanganan Arus Mudik di DIY Lebaran Ini Lebih Baik daripada Tahun Lalu

Salsabila Annisa Azmi
Kamis, 21 Juni 2018 - 21:17 WIB
Nina Atmasari
Ini Bukti Penanganan Arus Mudik di DIY Lebaran Ini Lebih Baik daripada Tahun Lalu Penumpang bersiap memasuki bus di Terminal Giwangan, Jogja. - Harian Jogja/Rheisnayu Cyntara

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA – Dinas Perhubungan DIY telah merangkum masalah dan evaluasi arus mudik lebaran 2018. Hasilnya disimpulkan bahwa kemacetan di DIY menurun karena ada penurunan jumlah motor dan mobil yang masuk ke DIY yang disebabkan oleh beberapa faktor.

Masalah titik keluar masuk kendaraan ke Jogja, penumpukan macet kendaraan di jalur Jogja – Wonosari  dan Jogja - Klaten dinilai menjadi titik termacet selama lebaran 2018.

Advertisement

Kepala Dinas Perhubungan DIY Sigit Sapto Rahardjo mengatakan secara keseluruhan kesiapan DIY dalam menangani arus mudik lebaran 2018 sudah lebih baik daripada tahun lalu. Penurunan sepeda motor dan mobil yang masuk ke DIY, menurut Sigit, dipengaruhi oleh perbaikan fasilitas transportasi umum.

“Total kendaraan yang masuk ke DIY tahun ini hingga H-2 lebaran ada sekitar 3,1 Juta, sedangkan tahun lalu ada 4 Juta. Ada penurunan, kebalikan dengan penumpang jalur udara dan kereta yang meningkat, secara umum peningkatan sekitar 40% lah,” jelas Sigit saat ditemui seusai Open House di Bangsal Kepatihan, Kamis (21/06/2018).

Sigit menjelaskan ada beberapa faktor yang menurunkan tingkat kemacetan di DIY pada libur lebaran tahun ini. Selain perbaikan fasilitas transportasi umum di DIY, panjangnya hari libur dan jalan-jalan rusak yang telah diperbaiki juga turut mempengaruhi penurunan macet di DIY. Tak hanya itu, jalan-jalan alternatif di DIY yang diperbaiki juga mempercepat penguraian kemacetan.

Meskipun begitu, pada libur lebaran 2018 terdapat sejumlah kendala yang sudah dicatat Dinas Perhubungan DIY. Beberapa diantaranya adalah masalah penumpukan penumpang di terminal bus.

“Angkutan umum kendalanya banyak penumpukan penumpang di terminal. Total penumpukan penumpangnya belum dapat [angkanya]. Tapi rata-rata per hari ada 4-5 jam penumpukan penumpang.  Itu disebabkan arus balik dari jakarta ke daerah, kan  itu ada one way dan countraflow jadi mereka harus pakai jalur alternatif. Total penumpang bis tahun ini per harinya 36.000 orang,” jelas Sigit.

Mengenai evaluasi, Sigit mengatakan, dirinya perlu berkoordinasi ulang dengan pihak Dinas Perhubungan Kota Jogja dan Dinas Perhubungan DIY.

Penumpukan macet di jalur Jogja – Wonosari, khususnya di daerah Piyungan, Pathuk dan Baron yang menjadi jalur keluar masuk DIY dan menjadi jalur keluar masuk objek wisata juga menjadi evaluasi Dishub DIY.  

Masalah kemacetan di jalur Jogja – Wonosari yang masih terjadi hingga arus balik, menurut Sigit, memang sering terjadi karena titik tersebut merupakan kawasan masuk objek wisata Gunung Kidul. Harapannya, kemacetan tersebut dapat terurai ketika JJLS sudah dapat seutuhnya digunakan pengendara mobil maupun bermotor.

Selain itu, jalur masuk DIY melalui Klaten akan dievaluasi ulang. Pasalnya saat lampu merah di jalur keluar DIY ditetapkan terlalu cepat pada tahun ini, ternyata menyebabkan kemacetan di Klaten.

“Kecepatan lampu merah keluar DIY melalui jalur Klaten akan kami tata ulang, karena kemarin itu lampu merahnya kecepeten, malah macet di Klaten,” kata Sigit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement