Harga Daging Ayam di Sleman Masih Tinggi

Harianjogja.com, SLEMAN-Harga sejumlah komoditas pangan usai Lebaran masih tinggi di Kabupaten Sleman. Salah satunya adalah daging ayam yang harganya mencapai Rp42.000 per kilogram.

Salah seorang pedagang daging di Pasar Purwomartani, Kalasan Irmayati mengatakan, kenaikan harga daging ayam sudah terjadi sejak sepekan sebelum Lebaran. Sebelumnya harga daging ayam berkisar Rp35.000-36.0000 per kilogram. Dan sepekan sebelum Lebaran harganya terus naik hingga saat ini harganya mencapai diangka Rp42.000.

"Naik sejak sebelum Lebaran. Dan terus naik sampai sekarang. Kemungkinan harganya masih tetap tinggi sampai akhir bulan ini," kata dia, Minggu (24/6/2018).

Menurutnya kenaikkan harga daging ayam ini karena sepekan setelah Lebaran permintaan daging ayam masih tetap tinggi, sedangkan stok daging ayam sangat terbatas. Hal itu menurutnya menjadi salah satu faktor penyebab harga daging ayam tetap stabil tinggi.

Kendati harganya tinggi, tetapi tidak terlalu berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Karena dalam sehari Irma mampu menjual 50 kilogram daging ayam. Ada pembeli yang belinya tetap dalam jumlah besar. Biasanya untuk dagang. Namun untuk rumah tangga, lebih memilih membeli beberapa potong saja.

Selain daging ayam sejumlah komoditas lain juga diketahui harganya masih cukup tinggi. Salah seorang pedagang sembako di Pasar Purwomartani, Sutarmi mengatakan salah satu komoditas yang harganya masih tinggi adalah bawang merah. Harga Dari sebelumnya Rp 30.000 per kilogram, sekarang menjadi Rp36.000 per kilogram.

"Kenaikkan harga [bawang merah] sejak sepekan sebelum Lebaran," kata dia.

Sementara itu, salah seorang Pembeli daging Ayam Widyastuti mengatakan ia tidak terlalu sering membeli daging ayam. Sesekali membeli daging ayam untuk sebagai campuran masakan seperti membuat sup atau soto. Namun demikian dia cukup menyayangkan dengan harga daging ayam yang cukup tinggi.

"Ya harapannya agar harga daging ayam dapat segera turun norman seperti biasanya. Biar tidak membebani masyarakat yang penghasilannya pas-pasan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News