Advertisement

Ini yang Jadi Topik Pembahasan saat Syawalan Keluarga Penyintas Kanker Gunungkidul

Jalu Rahman Dewantara
Minggu, 01 Juli 2018 - 15:20 WIB
Arief Junianto
Ini yang Jadi Topik Pembahasan saat Syawalan Keluarga Penyintas Kanker Gunungkidul Syawalan keluarga penyintas kanker di Bangsal Sewokoprojo, Wonosari, Gunungkidul, Minggu (1/7/2018). - Harian Jogja/Jalu Rahman Dewantara

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Anda menderita kanker? Jangan malu dan takut untuk berobat. Tak bisa dipungkiri, saat ini banyak penderita kanker yang malu minder dalam memeriksakan penyakitnya. Pemeriksaan medis memungkinkan penyakit itu tidak kian mengganas.

Hal itulah yang disampaikan pendiri Keluarga Penyintas Kanker Gunungkidul (KPKD), Ngadiyono. Ditemui setelah syawalan antarpenyintas kanker Gunungkidul di Bangsal Sewokoprojo, Wonosari, Gunungkidul, Minggu (1/7/2018), dia mengajak penyintas kanker agar tidak malu dan minder, sehingga mudah dalam penanganan penyakit tersebut.

Advertisement

Sebab lanjutnya sifat keterbukaan para penyintas akan memudahkan tim medis dalam penanganan penyakit tersebut. Ngadiyono menambahkan jika berjuang sendiri bagi tiap penyintas kanker adalah hal yang berat. Atas hal itu perlu adanya wadah kominitas yang bisa berjibaku bersama meningkatkan semangat para penyintas. “Saat ini, ada 26 orang penderita kanker yang tergabung dalam komunitas tersebut. Sebanyak 14 di antaranya anak-anak,” ucap dia.

Pembina KPKG, Desiyanti menambahkan adanya komunitas ini diharapkan bisa memberikan semangat dalam perjuangan melawan kanker. Desi sendiri memiliki penyakit kanker tulang yang diidap sejak beberapa tahun terakhir sehingga memaksanya menggunakan kursi roda.

Tujuan pembentukan komunitas ini, menurut Desi adalah agar para penyintas kanker bisa berkumpul, saling menguatkan satu sama lainnya. Dia mengungkapkan sebagian besar anggotanya orang kurang mampu, atas hal itu perlu ada penguatan satu sama lain.

"Saling menguatkan sehingga tumbuh nilai positif. Sehingga jika ada yang mengalami kesulitan bisa dicarikan solusi," ucap dia.

Wanita yang juga menjadi anggota DPRD Gunungkidul ini berusaha mendorong pemerintah untuk lebih memperhatikan penyintas kanker ini. Salah satunua dengan menguatkan komunikasi dengan pemerintah melalui Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Gunungkidul. "Sehingga para penyintas kanker yang kurang mampu bisa memperoleh haknya terutama dalam penyembuhan," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Petinggi Freeport Temui Jokowi, Ini yang Dibahas

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 18:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement