Advertisement
Pemdes Harus Seleksi Sendiri Investor di Wilayahnya
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemerintah Desa (Pemdes) harus punya memiliki kewenangan untuk menyeleksi sendiri investor yang masuk di desa. Pasalnya tak semua investor menguntungkan masyarakat.
Mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, I Gede Ardhika, mengungkapkan hal itu di agenda Sarasehan Sewindu Desa Wisata dan Satu Dasawarsa BUMDes Bleberan di Balai Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Senin (2/7/2018). “Pengembangan pariwisata tidak semata mengejar pemasukan daerah. Lebih dari itu, pengembangan wisata harus berdampak juga pada masyarakat desa,” ujarnya.
Advertisement
Jika mengembangkan pariwisata desa, kepemilikan tanah tidak boleh dialihkan tetapi harus tetap milik masyarakat desa. Jika sudah diambil alih orang lain atau desa lain, desa lokasi investasi itu menjadi sulit mengaturnya.
Gede Ardhika mengatakan sebenarnya tidak perlu sampai antre terhadap investor tetapi bagaimana memilih investor yang dapat berpihak ke masyarakat. Pemerintah desa mesti memiliki aturan yang jelas tentang investasi yang masuk di wilayah itu agar lingkungan tetap terjaga dan masyarakat lebih sejahtera.
Kendala yang sering muncul di masyarakat, menurut Ardhika, investor sengaja memecah belah masyarakat. Ada masyarakat yang diberi iming-iming dan ada pula yang diberi janji lain. Alhasil, masyarakat jadi berbeda kepentingan dan terpecah.
Hal itulah yang mesti dihindari. Muaranya jika berhasil memilih investor yang tepat, dapat terbentuk ekonomi kerakyatan. Selain itu, Dinas Pariwisata mesti bisa menampung aspirasi atau masukan yang diberikan masyarakat desa.
Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi, yang turut hadir dalam sarasehan tersebut mengaku Pemkab Gunungkidul sudah berupaya agar peran serta masyarakat sangat dominan dalam pengembangan pariwisata.
Masyarakat harus diberi kesempatan untuk membangun peluang wisata. Jika hanya orientasi uang, dikhawatirkan muncul gesekan di internal warga. “Ketika uang lebih dominan, akan muncul gesekan kepentingan di masyarakat,” kata dia.
Kepala Desa Bleberan Supraptono mengungkapkan saat ini pengelolaan desa wisata di tempatnya belum menerima investor, kecuali tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).“CSR kan beda, ada pemberdayaan masyarakat. Bleberan masih membuka peluang,” ujarnya.
Untuk pengembangan pariwisata, saat ini Pemdes Bleberan lebih mengandalkan Dana Desa. Pemdes pun terus berupaya mengembangkan beberapa potensi, seperti tempat pemandian atau taman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Kamis 25 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Kamis 25 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Kamis 25 April 2024
- Terbaru! Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Kamis 25 April 2024
Advertisement
Advertisement