Advertisement
Pengelola Mengaku Jip Mangunan Ikuti Standar Keamanan IOF
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL -- Ketua Pengelola jip wisata Mangunan Dwi Eko Susanto memastikan operasional jip wisata menerapkan standardisasi keamanan yang tinggi. Pengelola jip selama ini sudah mengadopsi standardisasi keamanan dari International offroad Federation (IOF).
“Tidak hanya mengadopsi, tetapi juga mendatangkan tim dari IOF untuk mengecek kondisi jip yang dipergunakan untuk wisata. Kami bersyukur saat diperiksa seluruhnya dinyatakan lulus,” kata Dwi kepada wartawan di sela-sela kegiatan bakti sosial kepada anak yatim piatu di kawasan wisata Pinus Pengger, Rabu (4/7/2018).
Dia menjelaskan untuk keamanan dalam operasional, jip diwajibkan menggunakan penggerak 4x4. Selain itu, juga harus ada besi pengaman untuk pegangan pengunjung. “Untuk keselamatan di dalam jip harus tersedia peralatan kesehatan, alat pemadam kebakaran, tool kit hingga alat komunikasi yang digunakan saat terjadi masalah jika jip mengangkut penumpang,” katanya.
Dwi mengungkapkan untuk keamanan kendaraan tidak ada masalah karena sudah menerapkan standardisasi tinggi. Namun dalam pengoperasian, masih ada kendala regulasi. Ia tidak menampik, hingga saat ini belum ada payung hukum yang menaungi operasional jip wisata.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata DIY, Dinas Perhubungan DIY hingga kepolisian. Harapan kami ada solusi sehingga operasional jip wisata bisa tetap jalan dan tidak melanggar aturan,” katanya.
Untuk regulasi sebagai payung hukum, dia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak-pihak terkait yang memiliki kewenangan membuat kebijakan.
“Sambil menunggu regulasi itu ada, kami tetap beroperasi. Namun, dalam pengoperasian sangat memperhatikan faktor keamanan penumpang,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan salah seorang pengelola wisata di kawasan Mangunan, Purwo Harsono. Menurut dia, dalam pengoperasian tidak hanya mengacu pada faktor keamanan, tetapi juga menerjunkan tim untuk mengawasi para sopir agar tidak ugal-ugalan saat menjalankan jip.
“Kami terus awasi. Belum lama ini ada sopir jip yang ugal-ugalan dan langsung ditegur serta diberikan pembinaan oleh koordinator lapangan,” kata Ipung, sapaan akrabnya.
Dia menambahkan untuk pengelolaan jip wisata tidak hanya memberikan layanan kepada pengunjung. Namun pengelola juga melakukan berbagai kegiatan sosial, salah satunya dengan memberikan santunan kepada anak yatim. “Pemberian santunan ini merupakan hasil dari operasional jip kemudian diberikan kepada yang berhak menerima,” katanya.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- 26 Pelaku Prostitusi Ditangkap Polres Klaten saat Operasi Pekat Candi 2024
- Menilik Kesuksesan Kaliwedi Sragen Kembangkan Agrowisata hingga Waterboom
- BPJPH Bersama Industri dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion
- MWA UNS Solo Bentuk Panitia Pemilihan Rektor Periode 2024-2029, Ini Susunannya
Berita Pilihan
Advertisement
Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Baznas Jogja Buka Booth di Pusat Keramaian, Permudah Masyarakat Bayar Zakat
- KAI Daop 6 Turunkan Paksa 11 Penumpang yang Nekat Merokok dalam Kereta
- Lokasi dan Waktu Penukaran Uang Baru di Jogja dan Sekitarnya, Berikut Caranya
- Simak Jadwal Pekan Suci 2024 Gereja Katolik di Jogja
- Rekomendasi Makanan Takjil Tradisional di Pasar Ramadan Kauman Jogja
Advertisement
Advertisement