Advertisement
Malioboro Bakal Dibersihkan dari PKL? Tunggu Aturan Wali Kota
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Pihak Unit Pelayanan Teknis (UPT) Malioboro akan menyelesaikan permasalahan antara Paguyuban Pengusaha Malioboro (PPM) dan Pedangang Kali Lima (PKL) sesuai dengan prosedur yang ada. Sementara, pertemuan dengan paguyuban untuk membahas solusi terbaik sejauh ini belum diagendakan.
Kepala UPT Malioboro Ekwanto mengatakan, ke depannya kawasan Malioboro akan ditata lebih baik lagi. Namun, untuk solusi dari kedua belah pihak, Ekwanto mengatakan pihak UPT menunggu prosedur dari Pemkot Jogja.
Advertisement
"Kami ikuti aturan main aja, instruksi-instruksi dan petunjuk dari wali kota tentunya. Tidak bisa tentukan sendiri selain kebijakan di atas," kata Ekwanto melalui sambungan telepon, Sabtu (7/7/2018).
Ekwanto mengatakan, pihaknya akan menunggu sebuah keputusan yang mengikat kedua belah pihak agar bisa ditaati bersama. Ekwanto berharap nantinya kedua belah pihak tidak berjalan sendiri-sendiri dan bisa bersinergi menjalankan aturan dari Pemkot Jogja.
Hingga kini belum ada upaya untuk mempertemukan kedua belah pihak dan merundingkan jalan keluar permasalahan tersebut. "Sejauh ini belum ada, belum sampai ke saya untuk masalah pertemuan," kata Ekwanto.
Sebelumnya, Paguyuban Pengusaha Malioboro (PPM) berharap bagian depan toko mereka bebas dari pedagang kaki lima mulai 1 Mei 2019. PPM menilai, keberadaan PKL menutupi usaha mereka. Ketua PPM Budi Susilo mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan surat ke Wali Kota Jogja. Trotoar di depan toko akan digunakan oleh pemilik toko. PPM juga menyampaikan hal itu ke Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY.
"Sebab yang digunakan PKL selama ini bagian dari toko kami,” katanya usai beraudiensi dengan Kesbangpol DIY, Jumat (6/7/2018).
Salah satu PKL asesoris, Ferianto, mengatakan sudah mendengar soal wacana pengosongan PKL di sepanjang toko kawasan Malioboro. Namun, dia mengaku tidak bersedia dipindahkan selama Sri Sultan HB X belum bertitah.
"Ya, saya sudah sering dengar itu [PKL di depan toko dibersihkan]. Tidak. Tidak bisa itu. Memang ada [pedagang toko] yang menginginkan hal itu tapi kami tidak akan pindah selama Sultan masih mengizinkan. Kan Sultan masih mengizinkan," kata Feri, Sabtu (7/7/2018).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
10 Orang Tewas Usai Dua Helikopter Militer Malaysia Tabrakan, Berikut Kronologinya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- MPBI DIY Bakal Mengawal Penyaluran THR Lebaran yang Belum Tuntas
- Januari-April, Belasan Anak di Jogja Terpapar Kasus Flu Singapur, Berikut Gejalanya
- 6 Pelaku Parkir Liar di Jalan Perwakilan Hanya Didenda Rp300 Ribu, Satpol PP Jogja: Terbukti Bersalah
- Gempa Pacitan M 5,1 Dirasakan Hingga Jogja, Warga Langsung Keluar Rumah
- Rayakan Seni Fotografi Panorama dengan Epson International Pano Awards ke-15
Advertisement
Advertisement