Advertisement
STTNAS Bersiap Hadapi Revolusi Industri ke-4
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Era revolusi industri ke-4 diwujudkan dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS) sebagai salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) di Jogja telah bersiap menghadapi era di mana tatanan dunia dan bisnis berubah total.
Ketua STTNAS Yogyakarta H Ircham menyatakan, sejumlah persiapan telah dilakukan lembaganya menghadapi era revolusi industri ke-4. Mulai dari peningkatan kualitas akademik, fasilitas pendidikan hingga sarana dan prasarana. Apalagi kata dia, era revolusi industri ke-4 akan diwarnai dengan masuknya kampus serta tenaga kerja asing sehingga, perguruan tinggi dalam negeri harus mempersiapkan diri.
Advertisement
STTNAS kata Ircham saat ini telah terakreditasi B dan diakui sebagai PTS yang sehat dan dikenal di seluruh Tanah Air. Hal ini terbukti dari mahasiswa yang kuliah, mereka berasal dari 33 provinsi bahkan dari luar negeri seperti Timor Leste. Kampus ini juga menerima banyak hibah bersaing dari pemerintah.
“Dengan jumlah mahasiswa sekitar 5.500, STTNAS terus berbenah diri, tiada hari tanpa dilalui dengan evaluasi dan perbaikan yang berbuah prestasi,” kata Ircham melalui rilis kepada Harianjogja.com, Sabtu (7/7/2018).
Lembaganya juga memiliki kampus lapangan di Kulonprogo yang diresmikan beberapa tahun lalu oleh Bupati Hasto Wardoyo serta Koordinator Kopertis Wilayah V. Kampus tersebut menjadi satu-satunya kampus lapangan milik PTS di Indonesia khususnya untuk jurusan geologi.
“Sekarang sudah dimanfaatkan oleh para ahli geologi maupun mahasiswa geologi dan tambang se-Indonesia,” ujar dia. Di sisi lain pembangunan sarana dan prasarana di kampus Babarsari, Sleman terus ditingkatkan. Di kampus Babarsari dibangun Student Centre and Park berlantai empat seluas 3.030 meter persegi untuk mewadahi kegiatan mahasiswa. Dibangun pula Masjid STTNAS Nurul Ilmi.
Di bidang peningkatan mutu lulusan, STTNAS telah membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang sudah berlisensi BNSP. Sebanyak 12 asesor nasional siap mendampingi mahasiswa dalam meraih sertifikat profesi.
“Di lain pihak, pembangunan sistem dan sumber daya manusia terus dilakukan. Sekarang ada 11 dosen yang sedang studi S3 baik di dalam maupun di luar negeri. Sebanyak tiga orang telah selesai dari USM Malaysia, NDHU Taiwan dan UGM,” lanjutnya.
Jaringan dan kerja sama terus dilanjutkan. Terbaru, otoritas STTNAS menandatangani kerja sama dengan NDHU Taiwan, UNPAD dan ITB Bandung dalam bidang penelitian, publikasi, studi lanjut dan laboratorium.
Di bidang akademik, Institusi STTNAS saat ini telah terakreditasi B dari BAN Dikti, juga semua prodi sudah terakreditasi B. Selanjutnya, di bidang penelitian, selama dua tahun ini STTNAS ada di urutan ke-8 dari 106 PTS di DIY, sedangkan PKM ada di urutan ke-7, suatu prestasi yang menggembirakan.
Prestasi mahasiswa tidak kalah hebatnya, beberapa kejuaraan nasional diraih mulai juara robot, mobil listrik juara umum nasional ke-1, juara nasional ke-2 untuk lomba drone, urutan ke-2 nasional untuk mahasiswa tambang, juara 2 nasional untuk mahasiswa geologi, mahasiswa mesin, perencanaan wilayah dan kota serta lainnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Sheila on 7 Bikin Konser di Medan, Pertumbuhan Sektor Pariwisata di Sumut Ikut Subur
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Budayawan di Jogja Dilibatkan Pembuatan Maskot Pilkada 2024
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Muncul Aksi Unjuk Rasa di Kantor KPU DIY
- Danais Kembali Dikucurkan untuk Mendukung Program Becak Listrik di 2024
- Heroe Poerwadi Kumpulkan Berkas Pendaftaran Cawali ke DPD Golkar Kota Jogja
- Kereta Api Terlambat, Daops 6 Yogyakarta Minta Maaf
Advertisement
Advertisement