Advertisement

Pasokan Rumah Bersubsidi di DIY Masih Rendah

Newswire
Senin, 09 Juli 2018 - 06:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Pasokan Rumah Bersubsidi di DIY Masih Rendah Ilustrasi perumahan. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan, hingga saat ini pembangunan rumah bersubsidi di DIY masih rendah meski peminatnya cukup besar.

"Sampai sekarang suplainya masih rendah," kata Ketua DPD REI DIY Rama Adyaksa Pradipta di Jogja, Minggu (8/7/2018).

Advertisement

Menurut Rama, REI DIY telah menargetkan pembangunan rumah bersubsidi dengan harga Rp130 juta tersebut mencapai 300 unit pada 2018. Namun, menurut dia, tren pembangunannya masih lambat karena meskipun aspek perizinan sudah relatif dipermudah, tren harga tanah di DIY yang terus mengalami kenaikan masih menjadi salah satu kendala. Selama ini harga tanah memengaruhi 50% harga jual rumah.

Padahal, kata dia, kekurangan pasokan rumah (backlog) di DIY mencapai 252.000 unit pada 2017. "Harga tanah di DIY mengalami tren kenaikan sesuai mekanisme pasar, meski proses perizinan yang difasilitasi pemerintah sudah cukup bagus," kata dia.

Selain rumah bersubsidi, para pengembang di DIY juga menggenjot penjualan rumah terjangkau dengan kisaran harga Rp300 juta karena dinilai memiliki pangsa pasar yang tidak kalah besar di provinsi ini.

Ia meyakini Agustus hingga Desember 2018 pertumbuhan penjualan rumah akan meningkat seiring dengan masa tahun ajaran baru.

Ia mengatakan, pada tahun ini pihaknya akan menyertifikasi seluruh pengembang untuk mempertahankan kualitas produksi properti. Menurut Rama, dengan mendapatkan sertifikasi, maka pengembang akan mendapatkan pengakuan baik dari aspek manajemen konstruksi, pemasaran, hingga keuangan.

Untuk menghadapi terus meningkatnya harga tanah di DIY, sebelumnya Ketua Badan Pertimbangan Organisasi REI DIY Nur Andi Wijayanto menilai kawasan bersama atau menyerupai konsep "bank tanah" itu perlu dikembangkan di DIY sebab kenaikan harga tanah di Yogyakarta jika dihitung secara agregat rata-rata mencapai 10 persen di atas inflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement