Advertisement
Aduh, Anaknya Tidak Diterima SMP Negeri, Orang Tua Datangi Disdikpora Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Sejak dua hari terakhir Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Bantul Didik Warsito disibukkan dengan kedatangan para wali murid yang anaknya tidak diterima di Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri di Bantul dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini.
PPDB tahun ini sudah ditutup sejak 6 Juli lalu dan siswa yang diterima juga sudah mendaftar ulang di sekolahnya masing-masing. Para wali murid yang datang ke Disdikpora memohon agar anaknya bisa dimasukkan ke SMP negeri. Salah satu wali murid yang enggan disebut namanya terpaksa mendatangi Kantor Disdikpora Bantul.
Warga Dusun Pringgading, Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan ini mengeluh anaknya tidak diterima saat mendaftar di SMP Negeri 3 Pajangan. Ia mengatakan SMP negeri yang terdekat dengan rumahnya hanya SMP Negeri 3 Pajangan dan SMP Negeri 3 Kasihan. Jarak rumahnya ke sekolah hanya 1-1,5 kilometer.
Calon siswa tersebut tidak bisa masuk karena nilainya kurang sehingga tereliminasi oleh siswa lain. Ia bersama lima orang warga lainnya sudah mengadu ke salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul dari daerah pemilihan Bantul lima (Pajangan, Sanden, Pandak, Srandakan).
"Katanya diminta mengadu langsung kepada Kepala Disdikpora," kata dia, Selasa (10/7). Ia sudah ke Kantor Disdikpora Bantul pada Senin (9/7) kemarin, tetapi belum ditemui Kepala Dinas.
Ia sebenarnya tidak masalah menyekolahkan anaknya di sekolah swasta, tetapi anaknya tetap ingin sekolah di SMP Negeri 3 Pajangan. "Karena di sana banyak teman-temannya," ucap ibu dari tiga anak tersebut.
Senada disampaikan oleh Sabar, warga Sendangsari, Pajangan. Sabar mengaku anaknya tidak diterima di SMP Negeri 3 Pajangan karena jaraknya yang jauh, bahkan lebih dari satu kilometer. Ia berharap anaknya bisa masuk ke sekolah negeri sesuai yang diinginkan anaknya.
Kepala Disdikpora Bantul Didik Warsito mengakui banyak didatangi para orang tua murid. Ia mengatakan proses PPDB sudah selesai dan hasilnya sudah diketahui bersama. Bagi calon siswa yang tidak diterima di sekolah yang dituju, dinas tidak bisa menjanjikan apapun bahkan tidak ada pengaruh menemui dirinya ke kantor.
Menurut dia, sistem PPDB dilakukan dengan sistem yang tidak bisa diotak-atik. "Sudah tidak ada pengaruhnya karena saat ini sudah penutupan. Ini sudah selesai PPDB," kata Didik.
Kendati demikian, ada beberapa solusi yang akan ia bahas bersama terkait pengaduan para orang tua siswa tersebut. Solusi tersebut di antaranya tetap menyarankan agar para siswa yang tidak diterima di sekolah negeri agar masuk ke sekolah swasta.
Selain itu pihaknya juga akan mengkaji terkait kuota jalur khusus 5% yang sudah diatur dalam petunjuk teknis PPDB. Diketahui jalur khusus adalah jalur untuk siswa pindahan atau anak-anak pejabat yang orang tuanya dipindahtugaskan ke Bantul.
Didik mengaku akan mengomunikasikannya dengan sekolah-sekolah yang kuotanya belum terpenuhi. "Bisa juga dimasukkan ke lima persen jalur khusus. Namun tergantung kebijakan sekolah masing-masing apakah jatah kuota khusus terpenuhi atau belum, karena yang belum terpenuhi biasanya dipenuhi dengan jalur zonasi," ujar Didik.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Farmasi UAD Kembali Giatkan Sekolah Lansia Segar Guna Tingkatkan Kesehatan Lansia di Wirobrajan
- Stok Darah dan Layanan Donor Darah di PMI Kabupaten & Kota di DIY, Kamis 28 Maret 2024
- Baznas Jogja Buka Booth di Pusat Keramaian, Permudah Masyarakat Bayar Zakat
- KAI Daop 6 Turunkan Paksa 11 Penumpang yang Nekat Merokok dalam Kereta
- Lokasi dan Waktu Penukaran Uang Baru di Jogja dan Sekitarnya, Berikut Caranya
Advertisement
Advertisement