Advertisement

Kemarau, Permohonan Dropping Air Bersih di Bantul Mulai Banyak

Ujang Hasanudin
Rabu, 11 Juli 2018 - 14:10 WIB
Laila Rochmatin
Kemarau, Permohonan Dropping Air Bersih di Bantul Mulai Banyak Sejumlah warga mengantre untuk mendapatkan jatah air bersih. - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul sudah mengirimkan air bersih sebanyak empat tangki ke wilayah Muntuk, Dlingo pada awal bulan ini. Pengiriman air bersih itu sesuai dengan permintaan warga yang kesulitan mendapatkan air sebagai dampak kekeringan.

"Pekan depan kami juga sudah menjadwalkan dropping air ke Dlingo sesuai permintaan warga," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) BPBD Bantul, Aka Luk Luk, Selasa (10/7/2018).

Aka mengatakan empat tangki air bersih yang berisi 5000 liter setiap tangkinya itu khusus permintaan melalui BPBD. Selain BPBD, pengirimn air bersih, kata dia, juga sudah dilakukan oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta instansi swasta.

"Data pengirimannya ke mana saja kami masih mendata," kata Aka.
Menurut Aka, peta kekeringan di Bantul tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Berdasarkan catatan tahun lalu, kekeringan di Bantul menimpa sejumlah wilayah di antaranya Desa Selopamioro, Imogiri; Bawuran, Pleret; Gilangharjo, Pandak; Seloharjo, Pundong; Sitimulyo dan Srimulyo, Piyungan; Guwosari dan Triwidadi, Pajangan.

Sementara itu, Kepala Kelompok Data dan Informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Stasiun Klimatologi DIY, Djoko Budiono mengatakan periode kemarau Juli ini menunjukkan adanya penguatan dibanding Juni, sehingga potensi terjadinya hujan sangat kecil. Hasil monitoring pada akhir bulan lalu sebagian besar wilayah DIY sudah tidk ada hujan sejak dua bulan terakhir.

Kondisi tersebut berpotensi terjadinya kekeringan terutama di wilayah selatan DIY dan diprediksi masih akan berlanjut hingga Agustus mendatang. Puncak kemarau akan terjadi pada Agustus.
"Mengantisipasi masuknya puncak kemarau diharapkan kepada masyarakat mulai menghemat air. Bagi petani agar menyesuikan pola tanam dengan tanaman yang cocok dengan musim kemarau," kata Djoko.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Perbaikan Tol Bocimi Akibat Longsor Ditargetkan Rampung Juni

News
| Selasa, 16 April 2024, 16:37 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement