Advertisement

Ternyata Ini Sumber Informasi Warga Prambanan dalam Memanfaatkan Pekarangan

Fahmi Ahmad Burhan
Selasa, 17 Juli 2018 - 22:37 WIB
Nina Atmasari
Ternyata Ini Sumber Informasi Warga Prambanan dalam Memanfaatkan Pekarangan Suasana bedah buku Membangun Desa dengan Memanfaatkan Pekarangan di Waktu Senggang di Balai Desa Madurejo, Prambanan pada Selasa (17/7/2018). - Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY mengadakan bedah buku dengan judul Membangun Desa dengan Memanfaatkan Pekarangan di Waktu Senggang pada Selasa (17/7/2018) di Balai Desa Madurejo, Prambanan.

Dari adanya bedah buku tersebut diharap bisa memberikan pemahaman pada masyarakat desa tentang pemanfaatan pekarangan sebagai pertanian.

Advertisement

Penulis buku Membangun Desa dengan Memanfaatkan Pekarangan di Waktu Senggang Usman Siswanto mengatakan latar belakang pembuatan buku tersebut dari melihat kondisi pedesaan yang lahan untuk pertaniannya semakin menyempit.

"Di Indonesia itu hampir ada sekitar 75.000 desa, itu yang mendasari kenapa memilih desa," katanya pada Selasa (17/7/2018).

Usman mengatakan dengan semakin menyempitnya lahan pertanian, warga harus memikirkan peluang dalam pemanfaatan lahan, salah satunya lahan pekarangan.

"Tadi setelah mendengar cerita dari perangkat desa, kondisi di Desa Madurejo itu ada 700an hektar lahan, dan 400an hektarenya yaitu untuk pertanian, tapi mayoritas warga itu hanya sebagai buruh taninya saja, maka harus cermat dalam memanfaatkan peluang bertani," kata Usman.

Menurut Usman, dengan memanfaatkan pekarangan, warga bisa berkreasi dengan lahan yang tidak terlalu luas dan bisa diupayakan dengan aspek pertanian. Usman mengatakan pekarangan mempunyai hubungan fungsional, yaitu hubungan sosial, ekonomi dan budaya.

"Pekarangan juga mempunyai fungsi sebagai cadangan air. Dengan pemanfaatan pekarangan, fungsi itu bisa dimaksimalkan," kata Usman.

Sementara itu Kepala BPAD DIY Monika Nur Lastiyani mengatakan tahun ini pihaknya menargetkan 48 kali mengadakan bedah buku di desa. "Jadi kami tiap minggu berkeliling selalu mengadakan bedah buku," katanya.

Bedah buku yang diadakan oleh BPAD diharapkan akan meningkatkan budaya membaca di masyarakat desa. "Masyarakat desa sebagai ujung tombak gerakan literasi," ujar Monika.

Menurut Monika, masyarakat dapat mengambil manfaat dari adanya buku ini, salah satunya dari buku Membangun Desa dengan Memanfaatkan Pekarangan di Waktu Senggang.

"Buku ini bagus sekali. Kita akan optimalkan di waktu senggang supaya pekarangan dapat bermanfaat. Bisa melakukan sesuatu, dan ujung-ujungnya meningkatkan perekonomian warga," jelas Monika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement