Advertisement

Pancasila Tidak Hanya Dihafal, Tetapi Juga Harus Diamalkan

Abdul Hamied Razak
Sabtu, 21 Juli 2018 - 22:37 WIB
Kusnul Isti Qomah
Pancasila Tidak Hanya Dihafal, Tetapi Juga Harus Diamalkan Suasana sarasehan bertajuk "Menggali Tuladha Pengamalan Pancasila" di aula Koperasi Gemah Ripah Pasar Induk Buah dan Sayur Ambarketawang, Gamping, Sleman, Jumat (20/7/2018). - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN-Para pedagang dan akademisi membahas bersama bagaimana nilai-nilai Pancasila selama ini dimaknai dan diamalkan dalam keseharian.

Kepala Pusat Studi Pancasila Heri Santoso yang juga dosen di Fakultas Filsafat UGM mengingatkan Pancasila tidak boleh hanya sekadar menjadi jarkoni atau hanya dihafalkan tetapi juga diamalkan.

Advertisement

"Pancasila bukan hanya untuk dihafalkan, tetapi sebagai manusia Indonesia, Pancasila harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Sabtu (21/7/2018).

Dia pun memberi tantangan kepada pedagang pasar, bagaimana sila persila dalam Pancasila diterjemahkan dalam bahasa Jawa. Para pedagang pun berebutan untuk menjawab. Pedagang yang dipilih dan berhasil menerjemahkan lima sila Pancasila dalam bahasa Jawa pun diberi hadiah.

Dalam sarasehan bertajuk "Menggali Tuladha Pengamalan Pancasila" yang digagas Panitia Bersama Bulan Pancasila 2018 itu, banyak juga warga dan pedagang yang bercerita soal lunturnya nilai-nilai Pancasila di masyarakat.

Plt. Kepala BPIP Prof. Hariyono dalam sarasehan itu mengatakan negara melalui BPIP saat ini berfokus mendalami sistem ekonomi Pancasila. Upaya itu dilakukan sebagai bentuk pengalaman Pancasila karena Indonesia masuk tatanan ekonomi global yang butuh kebijakan-kebijakan yang lebih berpihak.

Terutama saat masyarakat harus menghadapi serbuan impor sebagai dampak pasar bebas. Adanya koperasi di pasar pasar tradisional bisa menjadi ladang pengamalan nilai Pancasila. Koperasi, katanya, harus terus diaktifkan untuk melindungi masyarakat.

"Koperasi itu soko guru praktek ekonomi Pancasila, harua ada kejujuran di situ, jangan jadi tempat memperkaya pengurus saja seperti masa lalu," ujarnya.

Mantan Rektor UII yang juga anggota Parampara Praja Edy Suandi Hamid dalam sarasehan itu mengatakan Ekonomi Pancasila relevan untuk diterapkan saat ini. "Ekonomi Pancasila harus dikembangkan betul karena menyemaikan sistem ekonomi yang berwatak kekeluargaan, bukan  komersial seperti badan usaha lain baik BUMN maupun swasta," ujarnya.

Penggiat Gerakan Rakyat Cinta Pancasila (Gerak Pancasila) Widihasto Wasana Putra mengatakan peserta sarasehan  mayoritas  para pedagang pasar buah Gamping, pengurus dan anggota koperasi Gemah Ripah serta perwakilan masyarakat sekitar.

Sarasehan ini direncanakan dilaksanakan di setiap kabupaten kota se DIY. Panitia sengaja memilih lokasi penyelenggaraan di tengah-tengah masyarakat dengan harapannya semua pihak dapat langsung berinteraksi dengan dinamika sosial di lapangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Program Desa Bersih Narkoba Bisa Menggunakan Dana Desa

News
| Selasa, 23 April 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement