Advertisement

Diduga Depresi, Sri Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

David Kurniawan
Rabu, 25 Juli 2018 - 07:17 WIB
Nina Atmasari
Diduga Depresi, Sri Akhiri Hidup dengan Gantung Diri Ilustrasi Bunuh Diri

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL – Sri Haryani,29, warga Dusun Trukan, Sriharjo, Imogiri ditemukan menggantung diri di kamar mandi rumahnya, Senin (23/7/2018) sekitar pukul 23.45 WIB. Diduga pelaku nekat mengakhiri hidup karena depresi penyakit yang diderita bertahun-tahun tak kunjung sembuh.

Peristiwa gantung diri yang dilakukan Sri, pertama kali diketahui kakak pelaku sendiri, Rusdiyanto saat akan buang air besar. Saat masuk ke kamar mandi, melihat tubuh korban gantung diri dengan seutas tali plastic yang dikaitkan dengan tiang.

Advertisement

Melihat peristiwa itu, kakak korban berniat menolong dengan mengangkat Sri sambil minta tolong. Nahasnya, upaya yang dilakukan sia-sia karena tubuh sudah tak dapat ditolong lagi.

Kapolsek Imogiri, Kompol Anton Nugroho Wibowo membenarkan adanya peristiwa gantung diri di wilayah Desa Sriharjo. Menurut dia, kematian Sri murni bunuh diri karena dari hasil pemeriksaan tidak ada luka-luka bekas penganiayaan. “Sudah kami periksa dan indikasi kuat pelaku nekat mengakhiri hidup dengan bunuh diri,” kata Anton kepada wartawan, Selasa (24/7/2018).

Dia menjelaskan, saat ditemukan pelaku sudah tidak bernyawa. Bahkan keluarga korban juga sempat akan memberikan pertolongan namun sia-sia karena tubuh Sri sudah dalam kondisi meninggal. “Sempat ditolong dengan harapan bisa diselamatkan, tapi usaha tersebut tidak membuahkan hasil,” ungkapnya.

Diduga kuat pelaku nekat mengkahiri hidup karena mengalami depresi. Dari penuturan keluarga, Sri diketahui pernah melakukan usaha bunuh diri sebanyak dua kali. Namun usaha tersebut dapat dicegah. “Yang ketiganya ini tidak ada yang tahu hingga peristiwa bunuh diri di kamar mandi terjadi,” tuturnya.

Menurut dia, keluarga sudah menerima dan telah menguburkan jasad Sri di tempat pemakaman desa setempat. “Untuk pemeriksaan, kami tidak sendiri karena juga melibatkan petugas medis dari Puskesmas Imogiri. Yang jelas, kasus ini murni bunuh diri dan keluarga telah menerima dengan ikhlas,” imbuh Anton.

Kakak korban, Rusdiyanto mengakui jika adiknya mengalami depresi. Sebelum peristiwa gantung diri terjadi, Sri pernah beberapa kali melakukan aksi bunuh diri. “Sudah lama dan kejadian kemarin keluarga tidak curiga karena awalnya ikut datang ke rumah tetangga yang lagi punya hajatan. Namun dia [Sri] pulang lebih dulu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Densus 88 Menangkap Lagi Satu Terduga Teroris, Total Delapan Orang

News
| Jum'at, 19 April 2024, 14:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement