Advertisement

Pengedar Upal yang Tenggelam di Sungai Progo Belum Ditemukan

Irwan A Syambudi
Jum'at, 27 Juli 2018 - 20:13 WIB
Kusnul Isti Qomah
Pengedar Upal yang Tenggelam di Sungai Progo Belum Ditemukan Sejumlah personel Basarnas DIY melakukan upaya pencarian korban tenggelam di Sungai Progo, Dusun Karangkemasan, Sumberrahayu, Moyudan, Jumat (27/7/2018). - Harian Jogja/Irwan A. Syambudi

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN-Personel Badan SAR Nasional (Basarnas) DIY masih terus melakukan upaya pencarian korban tenggelam di Sungai Progo. Sebelum tenggelam, korban sempat berbelanja menggunakan uang palsu (upal) di Dusun Karangkemasan, Sumberrahayu, Moyudan.

Komandan Tim Pencarian Basarnas DIY Bina Proklamanta mengatakan, setelah sebelumnya melakukan pencarian pada Kamis (26/7/2018) siang hingga petang, pihaknya kembali melanjutkan pencarian pada Jumat (27/7/2018) pagi. "Hari ini Basarnas ada delapan personel, dibantu rekan relawan gabungan. Tim dibagi menjadi dua, yakni tim penyisiran di darat dan air," kata dia, Jumat.

Advertisement

Selain itu, Basarnas DIY juga siapkan dua penyelam dan telah melakukam penyelaman di titik terduga tenggelamnya korban. Namun, penyelaman di kedalaman sungai yang berkisar 4-6 meter itu mengalami kendala. Pasalnya jarak pandang penyelam di dasar sungai sangat terbatas.

"Jarak pandangnya nol meter, penyelam hanya bisa meraba saja di dasar sungai," kata dia.

Lanjutnya lagi diperkirakan korban tenggelam dan berada di dasar sungai. Korban kemungkinan tidak muncul ke permukaan disebabkan tersangkut bebatuan. Dan menurutnya rata-rata korban tenggelam di sungai air tawar baru akan muncul di permukaan setelah 3×24 jam setelah kejadian.

"Jika hari ini [Jumat] masih belum ketemu [pencarian] akan dilanjutkan besok. Sesuai aturan proses pencarian dilakukan selama tujuh hari," kata Bina.

Sementara itu Kapolsek Moyudan AKP Handiko mengatakan, telah mengumpulkan informasi terkait dengan dugaan korban tenggelam adalah pengedar upal. Dua orang pemilik warung yang sebelumnya telah tertipu oleh korban telah dimintai keterangan.

"Dia [korban] sempat berbelanja di dua warung menggunakan uang palsu pecahan Rp100.000. Dia membeli rokok dan mi instan di dua warung itu," kata dia.

Di warung pertama pemilik warung tidak curiga dan tidak tahu jika uang yang dibelanjakan adalah palsu. Namun di warung kedua pemiliknya curiga dan sempat meminta agar menukar uang yang lain. Lantaran panik aksinya berbelanja dengan uang palsu ketahuan, ia kabur dan dikejar warga.

"Motornya ditinggal di pinggir sungai lalu ia menceburkan diri ke sungai. Korban belum ditemukan, motornya kami amankan, dan uang palsu yang dibelanjakan di warung yang pertama juga kami amankan," ujarnya.

Melalui sepeda motor yang diamankan yakni Honda Supra bernomor polisi AB 3199 HF, polisi mencoba menelusuri identitas korban. Namun hasilnya nihil lantaran motor tersebut bukan lagi atas nama pemiliknya.

Sementara itu salah satu pemilik warung yang menjadi korban, Sri Purwaningsih mengaku tidak curiga dan tidak tahu jika uang yang dibelanjakan korban merupakan uang palsu. "Dia [korban] beli rokok dan mi instan totalnya Rp22.000, pakai uang Rp100.000 dan Rp2.000. Saya kembalikan Rp80.000," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal

News
| Jum'at, 19 April 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement