Advertisement
Wisatawan Asing Kurang Berminat ke Gunungkidul
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Meski Gunungkidul sudah menjadi salah satu daerah dengan berbagai pilihan destinasi wisata, namun kunjungan wisatawan asing dinilai belum sesuai harapan.
Sekretaris Dinas Pariwisata (Dinpar), Gunungkidul, Hary Sukmono mengatakan saat ini jumlah kunjungan wisatawan asing terus didorong agar mengalami peningkatan.
Advertisement
“Belum begitu banyak saat ini, kami masih belum bisa memastikan juga, karena belum diberlakukan tiket retribusi yang berbeda untuk wisatawan asing maupun lokal. Namun tahun kemarin kami sudah mulai berusaha mendatanya,” kata Hary, Selasa (7/8/2018).
Ia mengatakan pada tahun lalu total jumlah kunjungan wisatawan di Gunungkidul ada 3.285.000 orang. Sementara jumlah wisatawan asing sekitar 21.000.
Hary mengatakan sejumlah destinasi wisata sebenarnya memiliki daya tari yang levelnya internasional, yaitu Geosite. Menurutnya pengembangan tersebut harus didukung dengan semangat para pengelola wisata. Menurutnya masyarakat sekitar tempat wisata harus diberdayakan.
Selain itu Hary mengatakan, pihaknya beserta dinas terkait lainnya terus mendorong untuk pembangunan infrastruktur yang harapannya dapat mendukung aksesibilitas wisatawan. Termasuk pembangunan NYIA, JJLS diharapkannya menambah jumlah wisatawan asing.
Sebelumnya, Ketua Forum Silaturahmi Insan Pariwisata (Fosipa) Indonesia, Edo Sunardiono mengatakan untuk mendukung pengembangan wisata pelaku wisata serta Pemerintah harus duduk bersama mendiskusikan masuknya investor.
“Perlu adanya hotel yang mendukung pariwisata yang nyaman untuk menambah lama tinggal wisata. Selain itu juga hiburan malam, contohnya ada panggung yang menyajikan seni budaya atau semacamnya,” kata Edo.
Edo mengatakan untuk Gunungkidul memang perlu didukung peningkatan infrastruktur terutama jalan, sehingga sedikit banyak dapat mengurangi kemacetan yang masih terjadi saat wisatawan membludak.
Sekretaris Pokdarwis Nglanggeran, Sugeng mengatakan upaya yang dilakukan untuk menarik wisatawan asing dengan bekerjasama dengan Travel agent. “Kami kerjasama dengan travel agent. Kendala yang dihadapi dengan wisatawan asing yaitu penguasaan bahasa. Namun dengan adanya pelatihan Dinas cukup terbantu. Termasuk kami upaya meningkatkan pelayanan salah satunya dibidang kuliner,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Tol Jogja-Solo Beroperasi Gratis untuk Mudik Lebaran 2024, Ini Ketentuan Mobil Melintas dan Pintu Keluar Masuknya
- Farmasi UAD Kembali Giatkan Sekolah Lansia Segar Guna Tingkatkan Kesehatan Lansia di Wirobrajan
- Stok Darah dan Layanan Donor Darah di PMI Kabupaten & Kota di DIY, Kamis 28 Maret 2024
- Baznas Jogja Buka Booth di Pusat Keramaian, Permudah Masyarakat Bayar Zakat
- KAI Daop 6 Turunkan Paksa 11 Penumpang yang Nekat Merokok dalam Kereta
Advertisement
Advertisement