Advertisement
42 Tahun Melegenda, Ramayana Ballet di Purawisata Tetap Lestari
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Sendratari Ramayana Ballet di Purawisata Jogja telah konsisten menghibur masyarakat DIY selama 42 tahun. Pentas seni legendaris ini juga turut mengedukasi masyarakat agar dapat melestarikan budaya lokal. Hal tersebut diwujudkan dalam pentas tari antara guru dan murid se-Kota Jogja pada 3 hingga 4 September mendatang.
Direktur Utama PT Ganesha Dwipaya Bakti Ula Nuchrawaty mengatakan langgengnya Sendratari Ramayana di Purawisata berkat komitmen seluruh anggota penari dan pengrawit yang kini sudah mencapai generasi ketiga. Ula mengatakan hingga di usia ke 42 tahun para anggota tidak pernah lelah menampilkan yang terbaik dan berlatih menari setiap malam.
Advertisement
"Jika kita lihat di media lokal dan media luar negeri, pementasan yang seperti ini, manggung tiap hari tanpa kenal lelah memang satu-satunya di dunia. Kita harus bangga akan budaya Jogja satu ini," kata Ula saat memberi sambutan di acara Tasyakuran Hari Ulang Tahun Sendratari Ramayana Ballet, Sabtu (10/8/2018).
Ula mengatakan hingga saat ini banyak wisatawan mancanegara yang rela datang jauh-jauh dan mengurus visa hanya demi menonton Sendratari Ramayana di Purawisata. Ula menambahkan memang saat ini kesenian khas Jogja satu itu telah mendunia dan selalu kebanjiran wisatawan mancanegara. Hal tersebut membuat visi Sendratari Ramayana tercapai yaitu pelestarian nilai luhur budaya bangsa dan sebagai perekat antar bangsa.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Jogja Edy Heri Suasana mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi upaya pelestarian budaya khas Jogja oleh Sendratari Ramayana selama 42 tahun ini. Demi mendukung upaya tersebut, Edy mengatakan, pihaknya siap bekerja sama dengan Sendratari Ramayana untuk memperkaya muatan lokal pendidikan di Kota Jogja.
"Kami ada ide bagaimana jika Purawisata bekerja sama dengan teman teman guru seni tari paguyuban? Jadi guru seni tari kota jogja bersama dengan MGMP seni budaya se DIY. Alhamdulillah itu sudah terwujud. Tiga belah pihak telah dipertemukan. Tanggal 3 dan 4 ada pentas guru murid se kota jogja di Purawisata," kata Edy.
Edy mengatakan saat ini pendidikan muatan lokal di Jogja sudah diperkaya dengan mulok bahasa, sastra dan budaya. Dengan maraknya era globalisasi, pihaknya mengatakan akan lebih baik muatan lokal diperkaya dengan kerja sama bersama Purawisata. Ikatan formal dari dua belah pihak pun sangat dinantikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- 26 Pelaku Prostitusi Ditangkap Polres Klaten saat Operasi Pekat Candi 2024
- Menilik Kesuksesan Kaliwedi Sragen Kembangkan Agrowisata hingga Waterboom
- BPJPH Bersama Industri dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion
- MWA UNS Solo Bentuk Panitia Pemilihan Rektor Periode 2024-2029, Ini Susunannya
Berita Pilihan
Advertisement
Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Baznas Jogja Buka Booth di Pusat Keramaian, Permudah Masyarakat Bayar Zakat
- KAI Daop 6 Turunkan Paksa 11 Penumpang yang Nekat Merokok dalam Kereta
- Lokasi dan Waktu Penukaran Uang Baru di Jogja dan Sekitarnya, Berikut Caranya
- Simak Jadwal Pekan Suci 2024 Gereja Katolik di Jogja
- Rekomendasi Makanan Takjil Tradisional di Pasar Ramadan Kauman Jogja
Advertisement
Advertisement