Advertisement

15 Personel Tagana DIY dan Bantuan Kemanusiaan Dikirim ke Lombok

Abdul Hamied Razak
Kamis, 16 Agustus 2018 - 08:50 WIB
Bhekti Suryani
15 Personel Tagana DIY dan Bantuan Kemanusiaan Dikirim ke Lombok Kepala Dinsos DIY Untung Sukaryadi (berdasi) saat melepas 15 personel Tagana DIY ke Lombok, Rabu (15/8/2018). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Sebanyak 15 personel Tagana DIY dikirim untuk aksi kemanusiaan bagi korban gempa bumi di NTB, Rabu (16/8/2018). Selain personel, bantuan logistik senilai Rp484,3 juta turut disertakan.

Koordinator Lapangan Tim Aksi Kemanusiaan untuk Korban Gempa Bumi NTB Donny Kristanto mengatakan seluruh personel yang diberangkatkan memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk membantu korban bencana di Lombok. Dari 15 personel yang diberangkatkan terdapat tiga personel berasal dari Difagana (Difabel Siaga Bencana) DIY.

Advertisement

"Difagana nanti akan melakukan pendampingan untuk psiko sosial. Sebabnya, banyak korban yang luka juga kehilangan organ tubuhnya. Mereka akan mendapat konselor dari Difagana," katanya sebelum pelepasan di Kantor Dinsos DIY.

Ketua Bidang Perencanaan Tagana DIY ini mengatakan seluruh personel dan bantuan yang didistribusikan akan dipusatkan di Desa Guntur Macan Gunungsari Lombok Barat. Rombongan dijadwalkan tiba pada Jumat (17/8/2018) pagi. Kelimabelas personel Tagana itu akan bertugas hingga 25 Agustus mendatang. "Jadwalnya tentatif. Bisa saja ada perpanjangan, semua menyesuaikan dengan kebutuhan," katanya.

Kepala Dinsos DIY Untung Sukaryadi mengatakan keterlibatan personel Difagana pada aksi kemanusiaan ini bertujuan untuk memotivasi korban yang terluka dan kehilangan anggota tubuhnya. Pengalaman bencana baik saat menghadapi Gempa Bumo 2006 dan erupsi Gunung Merapi 2010 akan ditularkan di NTB.

Untung menambahkan, keberadaan Tagana DIY sudah diakui banyak pihak. Selain bekerja bagus, kepedulian Tagana DIY dinilai tinggi. "Ketika bencana biasanya muncul kepanikan. Yang dikerjakan irrasional, tidak terkontrol. Korban bahkan tidak mengerti apa yang harus dilakukan. Nah tim ini akan membangun mentalitas untuk melakukan pendampingan," katanya.

Selain dilengkapi dengan keterampilan memadai, para personel juga sudah dibekali dengan aspek sosial dan budaya masyarakat di lokasi bencana. Hal itu diberikan agar personel bisa beradaptasi dengan baik saat memberikan bantuan. "Jangan kaget jika warga hanya mau dilayani, terlihat malas dibantu. Itu tidak menutup kemungkinan terjadi. mungkin karena harta bendanya habis karena faktor lain. Jadi perlu dimaklumi," pesannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Penetapan Pilpres oleh KPU, Gibran: Nanti Ada Beberapa Pertemuan

News
| Selasa, 23 April 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement