Advertisement

Pipa PDAM Bocor Jadi Berkah Bagi Warga Saptosari

Herlambang Jati Kusumo
Rabu, 22 Agustus 2018 - 08:17 WIB
Nina Atmasari
Pipa PDAM Bocor Jadi Berkah Bagi Warga Saptosari Sejumlah warga Legundi, Desa Planjan, Kecamatan Saptosari, mengambil air dari bocoran pipa PDAM, Senin (20/8). - Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Warga Dusun Legundi, Desa Planjan, Kecamatan Saptosari memanfaatkan air yang bocor dari PDAM untuk mengatasi kekeringan yang sudah dialami warga beberapa bulan terakhir.

Kepala Dusun Legundi, Supriyatno mengatakan di daerahnya sudah beberapa bulan terakhir kesulitan air selama kemarau ini dan hanya mengandalkan dari membeli air tangki, atau sisa air embung yang ada di desa.

Advertisement

Ia mengatakan dengan adanya pipa PDAM yang bocor, sementara dimanfaatkan warga untuk keperluan sehari-hari. Meski begitu air dari bocoran PDAM tersebut juga tidak bisa dimanfaatkan sehari-hari, karena tidak menentu keluarnya.

"Sudah lima bulan terakhir ini kesulitan air, karena disini memang baru percobaan PDAM dari 145 KK baru 12 yang pasang PDAM, yang satu sekolahan itu. Itu juga tidak lancar kalau musim kemarau, hanya angin. Ada bocoran air ini ya dimanfaatkan," kata Supriyatno, Senin (20/8/2018).

Supriyatno mengatakan sebenarnya sudah mengadukan sulitnya akses air PDAM, namun menurutnya jawaban dari PDAM tidak memuaskan, dan belum bisa memberi solusi yang pas.

“Disni juga sudah bilang Kecamatan, namun dari pihak Kecamatan tidak mengajukan dropping juga. Saya sudah minta juga sebenarnya. Kalau dari PDAM katanya mau benahi, atau sedang ada kendala gitu saja bilangnya,” ujarnya.

Salah satu warga yang memanfaatkan air dari bocoran PDAM itu, Kardi mengaku cukup terbantu dengan munculnya air itu, lantaran warga memang sudah kesulitan air.

“Sudah sulit airnya beberapa bulan yang lalu, kalau mau beli dari air tangki juga mahal Rp150.000/tangkinya. Itu juga harus nunggu beberapa hari baru datang,” katanya.

Ia mengaku masih enggan untuk memasang air dari PDAM lantaran, air yang keluar juga tidak pasti jika memasang. “Sebenarnya kalau airnya lancar ya tidak masalah pasang PDAM, tetapi saat ini masih sering keluar air saja. Ya mending tidak pasang, rugi,” ujarnya.

Warga lainnya Minem mengatakan dia mengambil air dari bocoran pipa PDAM lantaran jika harus membeli lebih banyak lagi cukup berat baginya.

“Mubadzir jika tidak terpakai air ini. Bisa digunakan untuk masak, mencuci, dikonsumsi juga terpaksa. Bersih ini tetapi ya harus menghilangkan kapurnya itu dengan disaring baru dimasak,” katanya.

Meski sudah ada dropping oleh berbagai pihak. Ia berharap adanya bantuan dropping air lagi untuk membantu memenuhi air bersih, lantaran satu tangki biasanya harus dibagi untuk satu RT.

Terkait pipa air PDAM yang bocor, Direktur PDAM Tirtahandayani, Isnawan Febriyanto mengatakan petugas sudah diterjunkan untuk memperbaiki kebocoran.

“Setiap ada kebocoran akan kami lihat terlebih dahulu. Kalau daerah yang biasanya harus bergilir, jika dimatikan akan menganggu penggiliran selanjutnya. Nanti dibenahi biasanya kalau pas pindah giliran. Memang kalau tidak segera diperbaiki akan menganggu tekanan air diujung,” ujarnya.

Isnawan mengatakan debit air didaerah Saptosari memang terbilang kecil. Suplai dari Bribin memang kurang. Ia mengatakan sudah mengusulkan ke Satker untuk menambah pompa air. “Bulan-bulan ini baru dimulai tander di Satker,”

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki mengatkan saat ini belum ada laporan tambahan luasan kekeringan.

“Terakhir yang laporan baru tambah Saptosari Cuma tiga dusun yaitu di Desa Krambilsawit, dusunnya ada di Dusun Sawah 60 KK, Dusun Pringwulung 70 KK, dan di Dusun Bendo 70 KK, total ada 900 jiwa,” kata Edy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement