Advertisement

Ilmuwan Dari Berbagai Negara Berkumpul di UGM Rumuskan Solusi Penanganan Kanker

Bhekti Suryani
Minggu, 26 Agustus 2018 - 06:50 WIB
Bhekti Suryani
 Ilmuwan Dari Berbagai Negara Berkumpul di UGM Rumuskan Solusi Penanganan Kanker Pembukaan simposium internasional bertajuk,Cancer Biology: Opportunity in Research di gedung Auditorium FK/KMK UGM.

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Beberapa tahun terakhir ini, angka penderita kanker di Indonesia makin meningkat. Umumnya penderita baru terdiagnosis pada stadium lanjut.

Faktor genetika dan perubahannya serta paparan lingkungan, maupun makanan yang tidak sehat menjadi deretan penyebab multifaktoral penyakit yang mematikan ini.

Advertisement

Penelitian dasar (basic research) kanker berperan penting dalam usaha pencegahan, diagnosis dan pengobatan kanker.

Penelitian dasar dilakukan untuk mengidentifikasi molekul maupun jalur yang berperan pada kejadian kanker, Pada akhirnya, diharapkan penelitian dasar dapat membantu mengatasi permasalahan tingginya jumlah penderita kanker di Indonesia.Penelitian dasar yang kuat tentu bisa menjadi cikal bakal manajemen pelayanan kesehatan yang baik.

Untuk menggiatkan peneltian dasar bagi para akademisi maupun praktisi, Departemen Histologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK UGM) menyelenggarakan simposium internasional bertajuk, Cancer Biology: Opportunity in Research pada 24-25 Agustus 2018 di gedung Auditorium FK-KMK UGM.

Simposium tersebut mengundang para ilmuwan dari Inggris, Belanda, Taiwan, Singapura, dan Malaysia, selain dari Indonesia sendiri yang mampu memaparkan topik mengenai penelitian dasar terkini.

Topik yang didiskusikan meliputi riset berkait penggunaan hewan percobaan untuk mempelajari kondisi yang mengarah pada pembentukan jaringan kanker, peran faktor-faktor genetika dan luar genetika, pengembangan metode diagnosis dan dan obat-obatan baru seperti imunoterapi dan penggunaan sel punca (stemcell).

"FK-KMK UGM memang dikenal sebagai institusi pendidikan tinggi yang memiliki tradisi penelitian kuat untuk translational research; sedangkan untuk penelitian dasar masih perlu dikuatkan," kata Jajah Fachiroh, selaku Koordinator Tim Symposium Science melalui rilis, Sabtu (25/8/2018).

Biaya yang tinggi dalam penelitian dasar masih disebut-sebut sebagai kendala di lapangan.

"Harapannya, melalui forum simposium internasional ini, mampu membuka peluang besar untuk ide maupun kolaborasi penelitian baru," kata dia.

Simposium yang juga digelar untuk memperingati ulang tahun ke-70 Guru Besar sekaligus ilmuwan biologi molekuler kanker di Indonesia, Profesor dr. Sofia Mubarika ini dibuka oleh Prof Lawrence Young dari University of Warwick, Inggris. Lawrence Young merupakan ilmuwan terkemuka yang meneliti peran infeksi virus Epstein-Barr terhadap kejadian beberapa kanker. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Program Desa Bersih Narkoba Bisa Menggunakan Dana Desa

News
| Selasa, 23 April 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement