Advertisement
Ilmuwan Dari Berbagai Negara Berkumpul di UGM Rumuskan Solusi Penanganan Kanker
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Beberapa tahun terakhir ini, angka penderita kanker di Indonesia makin meningkat. Umumnya penderita baru terdiagnosis pada stadium lanjut.
Faktor genetika dan perubahannya serta paparan lingkungan, maupun makanan yang tidak sehat menjadi deretan penyebab multifaktoral penyakit yang mematikan ini.
Advertisement
Penelitian dasar (basic research) kanker berperan penting dalam usaha pencegahan, diagnosis dan pengobatan kanker.
Penelitian dasar dilakukan untuk mengidentifikasi molekul maupun jalur yang berperan pada kejadian kanker, Pada akhirnya, diharapkan penelitian dasar dapat membantu mengatasi permasalahan tingginya jumlah penderita kanker di Indonesia.Penelitian dasar yang kuat tentu bisa menjadi cikal bakal manajemen pelayanan kesehatan yang baik.
Untuk menggiatkan peneltian dasar bagi para akademisi maupun praktisi, Departemen Histologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK UGM) menyelenggarakan simposium internasional bertajuk, Cancer Biology: Opportunity in Research pada 24-25 Agustus 2018 di gedung Auditorium FK-KMK UGM.
Simposium tersebut mengundang para ilmuwan dari Inggris, Belanda, Taiwan, Singapura, dan Malaysia, selain dari Indonesia sendiri yang mampu memaparkan topik mengenai penelitian dasar terkini.
Topik yang didiskusikan meliputi riset berkait penggunaan hewan percobaan untuk mempelajari kondisi yang mengarah pada pembentukan jaringan kanker, peran faktor-faktor genetika dan luar genetika, pengembangan metode diagnosis dan dan obat-obatan baru seperti imunoterapi dan penggunaan sel punca (stemcell).
"FK-KMK UGM memang dikenal sebagai institusi pendidikan tinggi yang memiliki tradisi penelitian kuat untuk translational research; sedangkan untuk penelitian dasar masih perlu dikuatkan," kata Jajah Fachiroh, selaku Koordinator Tim Symposium Science melalui rilis, Sabtu (25/8/2018).
Biaya yang tinggi dalam penelitian dasar masih disebut-sebut sebagai kendala di lapangan.
"Harapannya, melalui forum simposium internasional ini, mampu membuka peluang besar untuk ide maupun kolaborasi penelitian baru," kata dia.
Simposium yang juga digelar untuk memperingati ulang tahun ke-70 Guru Besar sekaligus ilmuwan biologi molekuler kanker di Indonesia, Profesor dr. Sofia Mubarika ini dibuka oleh Prof Lawrence Young dari University of Warwick, Inggris. Lawrence Young merupakan ilmuwan terkemuka yang meneliti peran infeksi virus Epstein-Barr terhadap kejadian beberapa kanker. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Selasa 23 April 2024: Hujan Ringan
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Selasa 23 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Selasa 23 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
- Jalur Trans Jogja, Melewati Kampus Mal hingga Destinasi Wisata
- Jadwal Pemadaman Listrik Jogja dan Sekitarnya Selasa 23 April 2024, Cek Lokasi!
Advertisement
Advertisement