Advertisement

Para Awak Ambulans Swasta Dilatih Menangani Kegawatdaruratan

Ujang Hasanudin
Sabtu, 01 September 2018 - 11:37 WIB
Nina Atmasari
 Para Awak Ambulans Swasta Dilatih Menangani Kegawatdaruratan Para pembicara dalam pelatihan pelayanan penanggulangan penderita gawat darurat untuk orang awam di Aula Pemkab Bantul II, Manding, Bantul, Sabtu (1/9/2018). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul menggelar pelatihan pelayanan penanggulangan penderita gawat darurat untuk orang awam di Aula Pemkab Bantul II, Manding, Bantul, Sabtu (1/9/2018). Kegiatan ini diikuti sebanyak 92 orang dari awak ambulans swasta di Bantul.

Pelatihan ini diharapkan para awak ambulans dapat menolong pasien gawat darurat dengan tepat, cepat, dan cermat. "Harapannya peserta dapat memberikan pertolongan pertama pada korban sebelum tenaga medis datang atau sebelum penderita dirujuk ke tempat pelayanan yang lebih lengkap," kata Direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul, I Wayan Marthana.

Advertisement

Selain I Wayan Marthana, pembicara dalam kegiatan tersebut adalah Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Atthobari, Kepala Bagian Pengembangan Sidiq Rohadi, Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Bantul Ipda Mulyanto, dan sejumlah tenaga medis.

I Wayan mengatakan penanggulangan penderita gawat darurat adalah suatu pelayanan kesehatan yang terarah dan terpadu bagi setiap masyarakat yang berada dalam keadaan gawat darurat. Keadaan gawat darurat dapat terjadi kapan dan dimana saja, dan dapat disebabkan karena penyakit atau kecelakaan.

Menurut dia, orang yang berada di tempat kejadian sebenarnya merupakan penentu keselamatan korban, yang diharapkan dapat melakukan sesuatu untuk mencegah kematian atau kecacatan akibat keadaan darurat. Para awak ambulans merupakan salah satu yang paling dekat dengan tempat kejadian sehingga perlu memahami dalam dalam memberikan pertolongan pertama.

Minimal mampu membebaskan gangguan jalan napas, mampu memberikan nafas buatan, dan mampu melakukan pijat jantung, "Kalau melihat unsur Kegawatdaruratan pertama kali harus dilihat jalan napasnya dulu tersumbat atau tidak. Kedua kalau cedera badan letak cederanya dimana? Jangan sampai cedera di kaki pas diangkat justeru kakinya yang ditarik. Ketiga kesadarannya, masih sadar atau tidak? Misalnya bisa dicek dri denyut nadi," papar I Wayan.

Kepala Sub Bagian Hukum, Pemasaran, dan Kemitraan RSUD Panembahan Senopati, Siti Rahayuningsih mengatakan para awak ambulans yang menjadi sasaran sosialisasi penanganan keadaan gawat darurat karena saat ini sudah banyak ambulan yang dikelola swasta. Selama ini mereka sering membawa pasien gawat darurat.

Menurut dia, awak ambulans tidak cukup sebatas pandai mengemudikan ambulans, namun perlu memahami persyaratan kegawatdaruratan, perlatan yang harus tersedia di ambulans, serta memahami cara menanggulangi penderita gawat darurat demi keselamatan pasien.

"Jangan sampai salah dalam memposisikan pasien saat dibawa ambulans. Misalnya apakah harus ditidurkan atau didudukkan, ini perlu keterampilan. Karena ternyata belum semua awak ambulana terutama relawan memahaminya," ujar dia.

Sementara itu Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Bantul, Ipda Mulyanto menekankan pada unsur keselamatan pada awak ambulans. Ia mengatakan ambulans merupakan salah satu kendaraan yang mendapat prioritas untuk diberikan jalan, namun keselamatan awak ambulans dan pengendara lain juga perlu diperhatikan. "Jangan sampai mengabaikan keselamatan," kata dia.

Mulyanto mengingatkan tidak sembarang rotator ambulans dibunyikan. Lampu rotator boleh dibunyikan ketika ambulans sedang membawa pasien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Yusril Serahkan Berkas Putusan Asli MK ke Prabowo Subianto

News
| Selasa, 23 April 2024, 21:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement