Advertisement

71 SMK TKJ Ikuti Olimpiade Jaringan Mikrotik Nasional

Rheisnayu Cyntara
Senin, 17 September 2018 - 07:17 WIB
Nina Atmasari
71 SMK TKJ Ikuti Olimpiade Jaringan Mikrotik Nasional Sebanyak 71 kontingen SMK jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) mengikuti Olimpiade Jaringan Mikrotik regional Jateng - DIY di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Sabtu (15/9/2018). - Harian Jogja/Rheisnayu Cyntara

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Sebanyak 71 kontingen SMK jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) mengikuti Olimpiade Jaringan Mikrotik regional Jateng - DIY di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Sabtu (15/9/2018).

Olimpiade bagi siswa SMK se-Indonesia ini diselenggarakan oleh Citraweb Nusa Infomedia dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Jaringan Indonesia (APJII).

Ketua Pantia sekaligus Direktur Utama Mikrotik Indonesia, Valens Riyadi mengatakan antusiasme para siswa SMK untuk mengikuti olimpiade ini terus meningkat setiap tahunnya. Terbukti pada penyelenggaraan di 2016 tercatat ada 230 SMK seluruh Indonesia yang turut serta, kemudian naik menjadi 265 pada 2017 dan kini mencapai 383 SMK. Regional Jateng-DIY saja yang hanya ditargetkan sebanyak 50 peserta, ternyata melebihi target hingga 71 SMK.

Hal ini menurutnya membahagiakan. Apalagi Valens menyebut kini kebutuhan masyarakat Indonesia akan internet begitu tinggi. Lebih dari setengah populasi penduduk Indonesia atau sebanyak 54% dari 262 juta jiwa merupakan pengguna internet aktif.

Maka menurut Valens, teknologi asal Latvia yakni mikrotik sangat mendukung perluasan jaringan di Indonesia. Apalagi teknologi mikrotik ini punya beberapa keunggulan. Di antaranya murah, pengguna bisa langsung hands menggunakan perangkat jaringan karena pengoperasiannya mudah, dan lain-lain.

"Memang kini kita masih impor teknologi. Tapi dengan adanya olimpiade semacam ini, bisa jadi latihan bagi adik-adik semua. Jangan hanya dipandang sebagai kompetisi tapi memperkaya pengalaman, pengetahuan, dan memperluas jaringan. Sehingga nantinya kita mampu menciptakan teknologi secara mandiri," katanya.

Rektor Universitas Sanata Dharma, Johanes Eka Priyatma menuturkan 10-15 tahun ke depan, jaringan dan data lah yang akan mempengaruhi kehidupan secara signifikan. Oleh sebab itu, kemampuan untuk membangun dan mengelola jaringan sangatlah penting dimiliki.

Pasalnya jaringan merupakan sarana untuk distribusi data, data nantinya dapat diolah menjadi informasi , bahkan pengetahuan yang mempengaruhi kebijakan. "Kelancaran distribusi data ini akan mempengaruhi kualitas hidup kita. Artinya peradaban kita tergantung pada lingkup jaringan," ucapnya.

Eka berharap kegiatan ini terus berlanjut dan semakin besar dengan makin banyak pihak yang terlibat di dalamnya. Sebab menurutnya banyak pihak yang seharusnya bertanggung jawab menghasilkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan dunia di masa depan. Apalagi permasalahan distribusi data yang berkaitan dengan teritori Indonesia yang luas dan beragam.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement