Advertisement

Jembatan Jadi Kunci Pembangunan Kawasan Selatan Bantul

David Kurniawan
Rabu, 19 September 2018 - 09:10 WIB
Laila Rochmatin
Jembatan Jadi Kunci Pembangunan Kawasan Selatan Bantul Tim ORI DIY saat mengecek lokasi tanah yang akan dibangun JJLS di Rejosari, Kemadang, Tanjungsari, Rabu (18/4/2018). - Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL -- Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Bantul Isa Budi Hartomo menilai pembangunan kota baru di pesisir selatan sangat bergantung pada pembangunan bandara baru di Kulonprogo. Selain itu, yang tak kalah penting adalah fasilitas jembatan yang melintasi Sungai Progo dan Opak ikut andil dalam proses percepatan pembangunan.

Menurut dia, selama ini sudah banyak investor yang meninjau lokasi. Namun dari sekian banyak, baru dua investor yang benar-benar tertarik. Sedang mayoritas investor masih dalam posisi menunggu perkembangan.

Advertisement

“Bukan karena ada masalah. Namun investor ada dua tipe. Pertama, investor yang visioner sehingga mereka berani dan nekat dalam berinvestasi. Sedang tipe kedua adalah investor pengikut. Tipe ini baru mau menanamkan modal di saat perkembagnan sudah menunjukan langkah yang positif,” katanya kepada Harian Jogja, Selasa (18/9/2018).

Isa berpendapat keberadaan bandara baru di Kulonprogo bisa menjadi penarik utama. Namun, selama masalah akses di sepanjang jalur jalan lintas selatan (JJLS) belum diselesaikan maka perkembangan tidak akan signifikan.

Dia mencontohkan di sepanjang JJLS yang menghubungkan Bantul dengan Kulonprogo melintas dua sungai besar, yakni Opak dan Progo. Kondisi saat ini, keberadaan JJLS masih terputus karena ketiadaan jembatan di atas dua sungai. “Rencananya 2019 pembangunan jembatan akan dimulai. Mudah-mudahan dengan pembangunan tersebut upaya investasi pembangunan kota baru juga semakin lancar,” katanya.

Untuk pembangunan kota baru mirip Pattaya di Thailand, Dinas Pertanahan dan Tata Ruang sudah menyelesaikan kajian Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). Hasil dari kajian terdapat lokasi tanah seluas 70 hektare yang disiapkan untuk mendukung pembangunan kota baru.

“Nanti di sana dimanfaatkan untuk pembangunan resort, hotel, restoran dan wisata buatan. Yang tak kalah penting di lokasi ini pembangunan juga berstandar internasional,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jogjapolitan | 3 hours ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang DPO Kasus Korupsi Pembangunan Pasar Rakyat Ditangkap di Papua

News
| Sabtu, 20 April 2024, 09:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement