Advertisement

Ini Dia 5 Isu yang Bakal Digunakan untuk Menyerang Jokowi, Ada PKI Hingga Agama

Sunartono
Minggu, 23 September 2018 - 06:50 WIB
Bhekti Suryani
Ini Dia 5 Isu yang Bakal Digunakan untuk Menyerang Jokowi, Ada PKI Hingga Agama Bakal capres cawapres Pilpres 2019, Joko Widodo (kanan) dan Ma'ruf Amin saat tiba di RSPAD untuk tes kesehatan yang diselenggarakan KPU, Jakarta, Minggu (12/8). - ANTARA/Akbar N

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Tim Pemenangan Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin di DIY menyebut ada sejumlah isu yang akan digunakan pihak lawan untuk menyerang kubunya pada Pilpres 2019.

Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Wilayah DIY Bambang Praswanto menjelaskan berdasarkan kalkulasinya, target mendapatkan suara 71% di DIY bisa diraih meski pada Pilpres 2014 Jokowi hanya mendapatkan 55,81%. Alasannya, saat ini Jokowi lebih banyak dikenal dengan berbagai program dan manfaatnya bagi warga DIY dibandingkan pada 2014 silam.

Advertisement

"Sehingga kami optimistis bisa meraih 71 persen suara itu di DIY," terangnya di sela-sela rapat koordinasi daerah DPD PDIP di salah satu hotel di Jalan Magelang, Kota Jogja, Sabtu (22/9/2018).

Di tengah masifnya arus isu jelang Pilpres 2019, Bambang menegaskan DPD PDIP DIY menyiapkan berbagai langkah ketika muncul berbagai isu di tengah masyarakat yang dianggap merugikan kubunya. Timnya mencatat ada enam isu yang memungkinkan terus berkembang jelang pilpres.

"Ada enam isu penting yang kami siap meng-counter, antara lain isu kebangkitan PKI, nasakom, isu antiumat Islam, kriminalisasi ulama, isu emak-emak karena dolar naik sembako naik, isu antek asing," ucapnya.

Wakil Ketua DPD PDIP DIY Eko Suwanto mengatakan pihaknya menargetkan penambahan satu kursi legislatif di setiap daerah pemilihan (dapil) pada Pileg 2019 mendatang. Saat ini posisi fraksi di seluruh DPRD baik DIY maupun kabupaten/kota total ada 72 anggota dari PDIP. Pada 2019, menargetkan tambahan antara 15 hingga 20 kursi lagi.

"Maka kami terus lakukan konsolidasi, bacaleg juga tidak bisa berdiri sendiri. Semua harus bergotong royong kerja sama yang baik. Sehingga tidak hanya memikirkan kemenangan bacaleg tetapi juga partai," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ditangkap di Kontrakannya, Begini Tampang Pelaku Pemerasan Penumpang Grab Car

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement