Advertisement

Semakin Banyak Koperasi di Bantul Bakal Ditutup

Ujang Hasanudin
Kamis, 27 September 2018 - 10:17 WIB
Nina Atmasari
Semakin Banyak Koperasi di Bantul Bakal Ditutup Ilustrasi rupiah - Reuters

Advertisement


Harianjogja.com, BANTUL-Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), dan Perindustrian, Bantul kembali mengusulkan penutupan sejumlah koperasi ke Kementerian Koperasi karena dinyatakan tidak sehat. Sehingga total yang diusulkan untuk ditutup tahun ini mencapai 113 koperasi dari total 433 koperasi.

"Jadi sekarang tinggal sekitar 320 koperasi yang ada di Bantul," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian, Bantul, Sulistiyanto, Rabu (26/9).

Advertisement

Sulistiyanto mengatakan yang diusulkan ditutup karena sudah tidak ada aktifitas, salah satunya rapat anggota tahunan (RAT). Sebelum diusulkan ditutup, pihaknya sudah melakukan pendekatan, namun tidak ada perubahan.

Saat ini sebanyak 320 koperasi dalam kondisi sehat, cukup sehat, dan pengawasan. "Yang pengawasan hanya ada dua koperasi, itu hanya persoalan manajemennya yang perlu perbaikan," ujar Sulistiyanto.

Ia menyatakan surat keputusan penutupan koperasi sudah keluar untuk beberapa koperasi dari Kementerian Koperasi untuk usulan penutupan sebelumnya sekitar 40 koperasi. Saat ini keputusan tersebut baru dibuatkan berita acara. Setelah itu koperasi yang ditutup tersebut segera diumumkan ke publik supaya tidak dimanfaatkan oleh orang yang tidk bertanggung jawab.

Sementara itu Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul yang membidangi koperasi, Widada, baru mengetahui ada rencana penutupan koperasi sebanyak 113 koperasi. Pihaknya mengaku belum ada pembahasan sebelumnya terkait penutupan koperasi tersebut.

Namun demikian, politikus Partai Golkar ini tidak mempersolkan jika alasan penutupan itu karena koperasi sudah tidak sehat. Sebab, kata Widodo, mempertahankan koperasi tidak sehat akan membebani penilaian bagi Pemerintah Kabupaten Bantul. "Tentunya harus melalui pembinaan terlebih dahulu. Kalau upaya pembinaan tidak berhasil maka tidak bisa dipertahankan. Tidak apa-apa ditutup," ujar Widodo.

Anggota Komisi B DPRD Bantul, Setiya menambahkan adanya penutupan yang cukup banyak koperasi di Bantul menjadi tantangan bagi Pemerintah Kabupaten Bantul untuk benar-benar mendampingi bagi koperasi yang masih bertahan.

Bagaimana pun, kata dia, koperasi adalah aset pembangunan ekonomi kerakyatan. Karena itu perlu ada teroboan yang tepat agar koperasi tetap sehat, salah satunya dengan melibatkan anak-anak muda sebagai regenerasi. "Tentunya harus dengan pembaharuan koperasi agar diminati anak muda," kata Setiya.‎

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement