Advertisement

Wiwitan, Penanda Pesta di Kota Jogja Dimulai

Abdul Hamied Razak
Selasa, 02 Oktober 2018 - 05:50 WIB
Bhekti Suryani
Wiwitan, Penanda Pesta di Kota Jogja Dimulai Wali Kota JOgja, Haryadi Suyuti didampingi Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Purwadi dan Koordinator rangkaian HUT Jogja ke 262, Aman Yuriadijaya (kanan) membunyikan mainan othok othok saat wiwitan dan pengenalan logo HUT Kota Jogja ke 262 di Kawasan Jembatan Kleringan, Jogja, Senin (1/10/2018). - Harian Jogja/Gigih M. Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Pesta perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-262 Kota Jogja resmi dimulai. Wiwitan dipilih sebagai awal dari rangkaian kegiatan peringatan HUT Jogja, digelar di bantaran Kali Code, Senin (1/10/2018) sore.

Selama satu bulan penuh, masyarakat Jogja nantinya akan dihibur dengan beragam festival. Kegiatan untuk meramaikan HUT Jogja tersebut melibatkan berbagai elemen masyarakat. Hal ini sekaligus menjadikan Oktober sebagai bulan promosi wisata.

Advertisement

"Kegiatan HUT ini adalah untuk masyarakat Jogja. Ulang tahun ke-262, diwolak walik tetap sama. Ini berbicara soal perjalanan lebih dari 2,5 abad kota ini," kata Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti sebelum membuka prosesi Wiwitan di Jembatan Amarto, Kleringan, Jogja, Senin.

Menurut dia selama ini perkembangan Kota Jogja berjalan ke arah yang positif dan baik. Ke depan kondisinya juga bisa diteruskan dengan harapan memperbesar partisipasi masyarakat.  "Perayaan ini persembahan untuk masyarakat," katanya.

Dalam Wiwitan, panitia sekaligus meluncurkan logo HUT ke-262 Kota Jogja dengan diiringi aneka musik otok-otok bersama para pejabat di lingkungan Pemkot. Wiwitan sendiri diwujudkan dalam bentuk dhahar kembul sego megono.

"Ini momentum yang cukup bagus antara pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, komunitas dan lainnya," kata Haryadi. Selain Wiwitan, kata Haryadi, pernak-pernik sebagai penanda menyambut ulang tahun Kota Jogja juga dipasang di sejumlah wilayah. Kemeriahan yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat sekaligus menjadi cermin sinergitas yang mampu terjalin dengan baik.

"Di sinilah kekuatan Jogja. Siapa pun yang datang ke Jogja akan disuguhi berbagai pernak-pernik hasil karya masyarakat. Ini juga sebagai tanda jika warga di Jogja sedang memiliki hajat bersama," katanya.

Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi menambahkan berbagai komunitas, termasuk pelaku wisata juga diberikan ruang untuk berekspresi melalui berbagai kegiatan. Di antaranya adalah Jogja Great Sale pada 4-28 Oktober 2018 yang menjadi momentum pengenalan Jogja sebagai destinasi wisata belanja. Selain itu ada enam pusat perbelanjaan yang bakal memberikan program menarik, terdapat 57 hotel, 31 restoran dan enam tempat hiburan yang bergabung.

Di samping itu ada Malioboro Coffee Night. Sedikitnya ada 26.200 gelas kopi yang disediakan secara gratis bagi pengunjung. Momentum itu sekaligus menandakan tumbuh dan berkembangnya kopi nusantara di kota ini.

Adapun puncak peringatan tetap digelar pada 7 Oktober 2018 berupa Wayang Jogja Night Carnival yang berpusat di Tugu Pal Putih Jogja. Karnaval budaya ini merupakan yang ketiga kalinya dan akan selalu digelar secara rutin pada tempat dan waktu yang sama. “Ketika berhasil dihelat hingga lima kali berturut-turut, maka agenda itu akan kami usulkan ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar masuk dalam kalender pariwisata nasional.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ditangkap di Kontrakannya, Begini Tampang Pelaku Pemerasan Penumpang Grab Car

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement