Advertisement

KUSTOMFEST 2018: Rayakan Perbedaan Penuh Warna

Abdul Hamied Razak
Rabu, 03 Oktober 2018 - 10:20 WIB
Arief Junianto
KUSTOMFEST 2018: Rayakan Perbedaan Penuh Warna Kustomfest 2018.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Gelaran akbar Kustomfest yang ketujuh kalinya digelar Sabtu (6/10/2018) hingga Minggu (7/10/2018) di Jogja Expo Center. Mengambil tema Colour of Different, ajang pecinta kustom kulture tahun ini menghadirkan pesawat kustom pertama karya anak bangsa.

Direktur Kustomfest Lulut Wahyudi mengatakan tema Colour of Different pada Kustomfest 2018 dinilai up to date dengan kondisi saat ini. Pasalnya, masyarakat kini tengah menghadapi tahun panas atau tahun politik menjelang Pemilu 2019. Colour of Different, sambung Lulut sebagai pesan bagi masyarakat Indonesia untuk menjunjung setiap perbedaan.

Advertisement

"Warna warni perbedaan yang ada harus disyukuri. Apalagi saat ini di era politik. Jangan sampai gara-gara ada perbedaan politik, terjadi perpecahan di masyarakat," ujarnya saat gelar jumpa pers di GAIA Cosmo Hotel, Selasa (2/10/2018).

Pesan tersebut juga ditujukan bagi dunia custom. Lulut menyebut segala perbedaan yang terjadi merupakan berkah dan bukan untuk yang dipertentangkan. Perbedaan artinya tidak dipaksa dalam satu suara. "Begitu juga dengan dunia custom. Di Indonesia banyak yang memiliki karya custom. Banyak yang merancang sepeda motor mulai yang bisa melaju di atas salju, di atas air dan lainnya. Itu warna kekayaan dunia custom Indonesia yang harus dihargai," kata Lulut.

Pada Kustomfest 2018, dia juga memberikan sentuhan perbedaan dengan menghadirkan pesawat bersejarah milik TNI AU RI-X WEL. Pesawat yang ditampilkan merupakan pesawat custom pertama yang dibuat anak bangsa. "Selama ini pesawat itu disimpan di ruang Kronologi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta. Masyarakat harus berbangga," katanya.

Pesawat tersebut dirancang dan dibuat hanya dalam waktu lima bulan oleh Biro Rencana dan Konstruksi pada 1948 di Pangkalan Udara Maospati (Lanud Iswahjudi). Setelah melewati serangkaian uji terbang, pesawat itu melakukan penerbangan dari Maospati ke Maguwo (Lanud Adisutjipto).

"Pesawat custom pertama di Indonesia itu menggunakan mesin motor Harley Davidson, hanya ada satu di dunia. Kami ingin menghadirkan spirit bagi generasi muda, bagaimana tidak menyerah dengan keterbatasan," katanya.

Sementara itu, Kepala Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Kolonel Sus Dede Nasrudin mengatakan sebagai museum pendidikan pihaknya ingin menebar spirit perjuangan. "Tujuannya agar masyarakat bisa meladani, termasuk di dunia custom Indonesia," katanya.

Saat ini, museum tersebut memiliki lebih dari 2000 koleksi dan 60 pesawat berbagai macam jenis. "Kami juga memiliki koleksi mesin pesawat terbang mulai dari yang paling sederhana hingga modern. Seperti Sukhoi, F16 hingga Boing," katanya.

Selain paparan persiapan Kustomfest 2018, Lulut juga menandatangani kerjasama dengan Manajemen GAIA Cosmo Hotel selaku Official Partner Kustomfest 2018. "Kami bangga bisa bekerjasama dengan Kustomfest. Kami selama ini menjadi hotel festival baik untuk festival seni, budaya dan festival lainnya," kata Manager GAIA Cosmo Ivan Andreas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo

News
| Kamis, 25 April 2024, 04:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement