Advertisement

Keren, 155 Motor Kustom di Kustomfest 2018 Lolos Kurasi

Salsabila Annisa Azmi
Sabtu, 06 Oktober 2018 - 21:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Keren, 155 Motor Kustom di Kustomfest 2018 Lolos Kurasi Pembukaan Kustomfest 2018 Color of Difference. - Harian Jogja/Salsabila Annisa Azmi

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL - Kustomfest 2018 yang mengusung tema Colour of Difference resmi dibuka. Ajang kustom ini diikuti oleh 155 motor kustom yang datang dari beragam daerah. Jumlah itu mengalami peningkatan dari tahun lalu.

Direktur Kustomfest Lulut Wahyudi mengatakan tahun ini peserta dalam keadaan sedikit overload. Pendaftar kustomfest pada 2018 meningkat dibanding tahun lalu. Meskipun semuanya termasuk karya yang bagus, bhanya 155 motor kustom yang lolos kurasi. Jumlah motor kustom yang lolos masih termasuk overload.

Advertisement

"Layout awal kami hanya untuk 130 motor. Karya-karya motor kustom tahun ini sangat bagus sehingga sulit untuk menolak," kata Lulut, Sabtu (6/10/2018).

Lulut mengatakan dengan jumlah peserta yang makin banyak menunjukan bahwa tren kustom kulture semakin meningkat. Bahkan peserta mobil kustom juga meningkat sehingga panitia memutuskan menata ulang layout awal dan menambah kuota layout.

Lulut mengatakan tema Colour of Different dinilai up to date dengan kondisi saat ini. Pasalnya, masyarakat kini tengah menghadapi tahun panas atau tahun politik menjelang Pemilu 2019. Colour of Different, sambung Lulut sebagai pesan bagi masyarakat Indonesia untuk menjunjung setiap perbedaan.

Lulut berharap agar kekuatan tema warna perbedaan mampu menginspirasi banyak anak muda Indonesia untuk berkreasi sekaligus memaknai lebih dalam perbedaan di negara ini. “Kita ingin ingatkan Indonesia adalah bangsa besar yang dibangun atas dasar perbedaan dan kami ingin mengingatkan mulai dari anak-anak kustom. Perbedaan bukan untuk dipertentangkan tapi hal indah dan disyukuri,” kata Lulut.

Lulut juga mengatakan keputusan menghadirkan salah satu pesawat pertama buatan anak Indonesia RI-X WEL dilakukan bukan hanya untuk mendekatkan diri dengan TNI, namun lebih pada apresiasi karya kustom anak bangsa yang ternyata sudah dimulai sejak masa lampau. “Kita saat ini harus bisa lebih kreatif dalam segala kenyamanan yang ada. Pendahulu kita sudah membuktikan dan kita harus punya spirit untuk bisa lebih baik,” kata dia.

Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan Bekraf Abdur Rohim Roy Berawi mengatakan saat ini persaingan Industri sudah beralih pada kompetisi desain. Desain bisa menambah nilai produk bangsa dan Indonesia akan semakin kaya potensi alam dan SDM. "Industri ini akan terus berkembang. Presiden sangat mengendorse produk lokal, mulai sepatu, jaket, hingga motor custom. Ini menunjukkan kualitas bangsa ini bagus dan bisa menembus pasar internasional," kata Abdur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Detik-detik Pasutri Terseret Banjir Lahar Hujan Semeru, Jembatan Ambrol saat Dilintasi

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement