Advertisement

Menteri Wiranto Minta Mahasiswa UIN Jogja Hilangkan Egosentris

Bernadheta Dian Saraswati
Minggu, 04 November 2018 - 06:50 WIB
Bhekti Suryani
Menteri Wiranto Minta Mahasiswa UIN Jogja Hilangkan Egosentris Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto (kanan) menerima penghargaan sebagai Dosen Kehormatan dari UIN Sunan Kalijaga yang diserahkan oleh rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Yudian Wahyudi, Sabtu (3/11/2018). - Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menghadiri seminar nasional di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sabtu (3/11/2018). Menteri mengajak anak muda menumbuhkan rasa memiliki NKRI dan menghilangkan sifat egosentris atau menilai sesuatu hanya dari sudut pandangnya sendiri.

Ia mengatakan, NKRI menjadi tempat Bangsa Indonesia lahir, bekerja, dan sampai mati. Untuk itu NKRI perlu dimiliki dan dibela dari ancaman yang muncul seperti terorisme dan narkoba.

Advertisement

"Kalau enggak merasa memiliki NKRI itu kebangetan. Apalagi enggak membela [NKRI] itu khianat. Kita wajib membela karena tempat kita lahir sampai mati," katanya dalam pidatonya, Sabtu.

Rasa memiliki NKRI bisa ditunjukkan dengan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Ia mengatakan mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, tetapi dalam membangun NKRI, sifat egosentris harus dihilangkan. Jika muncul kesadaran menghilangkan sifat egosentris maka akan menghasilkan toleransi. Apabila toleransi sudah terwujud akan menghasilkan mufakat.

"Kalau [egosentris] ini disingkirkan Indonesia enggak ada ribut-ribut. Enggak ribut soal pembakaran bendera," katanya.

Wiranto mengatakan Indonesia tanpa bersatu tidak mungkin merdeka, berdaulat, dan mewujudkan keadilan dan kemakmuran. Bersatu bisa diwujudkan dalam banyak hal. Di bidang politik misalnya, politikus tidak boleh liar dan egois karena bekerja demi kesejahteraan umat.

"Jika dalam perjalanannya [politikus] menyengsarakan umat, ya ngawur. Kalau Pak Jokowi bilang politikus sontoloyo, saya setuju itu," katanya.

Wiranto mengatakan, berdasarkan sebuah survei, Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar pada 2030 mendatang. Untuk itu dibutuhkan semangat persatuan bangsa untuk mewujudkan Indonesia sebagai raksasa ekonomi.

"Masa dikatakan 2030 kita bubar. Hidup itu harus optimistis. Hidup kok pesimistis itu bagaimana. Tapi tidak usah dilanjutkan nanti malah jadi trending topic," ujar dia.

Dalam seminar nasional tersebut, kehadiran Wiranto sekaligus secara simbolis menutup rangkaian Pekan Pancasila dan Bela Negara di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ia juga mendapat penghargaan sebagai Dosen Kehormatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Sheila on 7 Bikin Konser di Medan, Pertumbuhan Sektor Pariwisata di Sumut Ikut Subur

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement