Advertisement

RS Bethesda Mulai Layani Kateterisasi Jantung

Bernadheta Dian Saraswati
Jum'at, 09 November 2018 - 08:10 WIB
Laila Rochmatin
RS Bethesda Mulai Layani Kateterisasi Jantung kateterisasi jantung. - klikdokter

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Sebanyak 280.000 penderita jantung koroner di Indonesia meninggal setiap tahun. Upaya untuk menekan angka kematian terus dilakukan salah satunya dengan pemberian layanan kateterisasi dan intervensi jantung. Hal ini yang sedang dilakukan Rumah Sakit (RS) Bethesda Jogja.

Pada Kamis (8/11/2018), rumah sakit di bawah Yayasan Kristen untuk Kesejahteraan Umum (Yakkum) ini membuka Cath Lab yaitu laboratorium kateterisasi dan intervensi jantung. Cath Lab RS Bethesda merupakan laboratorium keenam yang ada di DIY.

Advertisement

Pelaksana tugas (Plt) Direktur RS Bethesda Sugianto mengatakan penyakit jantung termasuk penyakit kardiovaskular. Berdasarkan statistik, ada 9,4 juta kematian per tahun di dunia karena penyakit kardiovaskular ini. Sebesar 45% di antaranya disebabkan jantung koroner. "Diperkirakan [kasus kematian karena penyakit jantung] akan meningkat menjadi 23 jutaan pada 2030," kata dia, Kamis.

Melalui Cath Lab, RS.Bethesda akan melakukan diagnostik dan intervensi nonbedah sesuai indikasi melalui pembuluh darah. Tindakan yang dilakukan laboratorium ini antara lain diagnosa, proses pembukaan pembuluh darah yang menyempit, memperbaiki kelainan katub, sampai kateterisasi. "Cath Lab melayani pasien umum maupun asuransi setiap hari," katanya.

Ketua Pengurus Yakkum Daniel Sugiharto Rustamaji berpesan agar rumah sakit menerapkan biaya yang terjangkau kendati BPJS Kesehatan sudah memiliki daftar harga yang tetap.

"Kalau RS mengacu BPJS Kesehatan, RS akan rugi. Namun di luar itu RS masih ada pasar. Tetapkan harga uang bersahabat," tuturnya.

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Jogja Hariadi Hariawan mengatakan angka kematian karena jantung koroner di Indonesia sebanyak 280.000 jiwa per tahun menempati urutan 61 dunia. Tingginya angka tersebut tidak akan teratasi jika tidak ada upaya preventif. "Kegiatan selama ini banyak kuratifnya, seperti pengobatan. Termasuk kateterisasi," katanya.

Pasien penyakit jantung akan semakin bertambah jika upaya preventif tidak dilakukan. Antara lain olahraga, tidak stres, dan menjaga pola makan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Airlangga Hartato Sebut Jokowi Milik Bangsa dan Semua Partai

News
| Rabu, 24 April 2024, 16:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement