Advertisement

Ini Alasan Desa Banjarejo Gunungkidul Dipilih Jadi Lokasi TPAS Pesisir

David Kurniawan
Selasa, 13 November 2018 - 09:17 WIB
Nina Atmasari
Ini Alasan Desa Banjarejo Gunungkidul Dipilih Jadi Lokasi TPAS Pesisir Ilustrasi sampah. - Harian Jogja/Uli Febriarni

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul memastikan lokasi pembangunan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) pesisir berada di Dusun Wonosobo, Banjarejo, Tanjungsari. Hingga saat ini, konsultan perencana masih menyelesaikan dokumen untuk pembangunan TPAS.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul Agus Priyanto mengatakan penunjukan lokasi pembangunan di Dusun Wonosobo hasil rekomendasi dari konsultan perencana.

Advertisement

Sebelum penunjukan, ada tiga opsi untuk pembangunan TPAS. Ketiga lokasi ini meliputi Desa Banjero, Tanjungsari, Desa Monggol, Saptosari dan Desa Tepus, Kecamatan Tepus. “Dari tiga opsi, yang dipilih lokasi di Dusun Wonosobo, Banjarejo,” kata Agus kepada wartawan, Senin (12/11/2018).

Menurut dia, pemilihan lokasi di Banjero karena letaknya yang berada di tengah sehingga akses lebih mudah. Salah satu tujuan pembangunan TPAS di pesisir untuk menampung sampah-sampah dari kegiatan pariwisata. “Lokasinya dari wisata Pantai Kodok ke utara. Di sana nanti akan dibangun TPAS seluas sekitar lima hektare,” ungkapnya.

Disinggung mengenai perkembangan pembangunan, mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan ini menuturkan, konsultan perencana hingga sekarang masih menyelesaikan dokumen untuk pembangunan TPAS. “Kita masih tunggu. Rencananya pembangunan akan didanai oleh Pemerintah Pusat,” katanya lagi.

Pemilik Warung Makan Griyo Wono di Desa Kemadang, Tanjungsari Ngatno mengaku tidak mempermasalahkan rencana pembuatan TPAS di kawasan pesisir. Ini lantaran, fasilitas tersebut juga dibutuhkan untuk menampung sisa sampah dari kegiatan kepariwisataan di kawasan Pantai Selatan.

Kendati demikian, ia meminta agar rencana pembuatan dilakukan dengan kajian yang matang sehingga keberadaannya nanti tidak menimbulkan masalah baru. “Ya kalau tanpa perencanaan yang matang, saya yakin akan ada masalah baru. Di antaranya bau dan adanya lalat di sekitar lokasi. Jadi pembuatan harus dikaji dengan benar karena ini juga menyangkut sektor pariwisata di wilayah pesisir,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement