Advertisement

Forkom Perpustakaan dan Kearsipan DIY Harus Lebih Fokus

Fahmi Ahmad Burhan
Kamis, 15 November 2018 - 20:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Forkom Perpustakaan dan Kearsipan DIY Harus Lebih Fokus Ketua Forum Komunikasi Perpustakaan dan Kearsipan DIY, Ali Ridlo (tengah), menjelaskan evaluasi perpustakaan dan kearsipan selama 2018 dalam acara Forum Komunikasi Perpustakaan dan Kearsipan DIY yang digelar di Bali Ndeso, Kampung Flory, Desa Tlogoadi, Kecamatan Mlati, Sleman, Kamis (15/11/2018)./Harian Jogja - Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Perwakilan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan tingkat kabupaten/kota se-DIY berkumpul dalam acara Forum Komunikasi (Forkom) Perpustakaan dan Kearsipan se-DIY di Bali Ndeso, Kampung Flory, Desa Tlogoadi, Mlati pada Kamis (15/11/2018). Selain untuk berbagi informasi, kegiatan itu diharapkan mampu meningkatkan kualitas forum agar lebih fokus.

Ketua Forum Komunikasi Perpustakaan dan Kearsipan DIY, Ali Ridlo, memaparkan hasil evaluasi Forum Komunikasi Perpustakaan dan Kearsipan DIY selama 2018. "Pada 2018 ini Forum Komunikasi belum fokus untuk membicara dua urusan yang berbeda antara perpustakaan dan kearsipan," ujarnya, Kamis.

Advertisement

Ali mengatakan dalam dua urusan yang diemban forum itu terdapat perbedaan yang mencolok meskipun ada juga beberapa persamaannya. Hal ini yang menurutnya menjadi kendala dalam forum tersebut. "Terkadang ketika berbicara perpustakaan, orang-orang dari kearsipan tidak memperhatikannya, demikian juga sebaliknya," kata Ali. Oleh karena itu, menurutnya, pada 2019 forum menginginkan setelah adanya kegiatan tersebut ada lagi forum yang lebih kecil dan lebih fokus membicarakan masalah baik dalam urusan perpustakaan ataupun kearsipan.

Forum komunikasi menjadi wadah atau tempat pertemuan sebuah komunitas yang mempunyai minat dan tujuan. Dalam Forum Komunikasi Perpustakaan dan Kearsipan dibicarakan persoalan dalam urusan perpustakaan dan kearsipan, sekaligus saling berbagi informasi terkait pengelolaan perpustakaan dan kearsipan di masing-masing daerah. "Banyak masalah yang menjadi tantangan misalnya, masih rendahnya minat baca, pengelolaan perpustakaan yang belum optimal, anggapan masyarakat yang menilai perpustakaan sebagai penyimpan buku, kurangnya promosi serta minimnya sumber daya manusia menjadi tantangan yang harus segera dipecahkan," kata Ali.

Ia berharap pada 2019 semua evaluasi yang ada bisa diperbaiki. "Harapannya di 2019 ada perubahan lebih baik, masa bakti [Forum Komunikasi] tinggal setahun. Semoga pada 2019 forum ini lebih menggigit dalam memajukan perpustakaan dan kearsipan di DIY," katanya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sleman, Ayu Laksmi Dewi Tri Astika Putri, mengatakan pada 2019 harus ada peningkatan kualitas dari Forum Komunikasi Perpustakaan dan Kearsipan DIY. "Tidak terkesan hanya berbagi informasi, tetapi kembali ke awal tujuan. Hal ini penting untuk memunculkan kebersamaan. Nantinya dibutuhkan forum yang lebih kecil di luar forum ini tapi jangan menghilangkan makna dalam satu kedinasan," ujar Ayu, Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit

News
| Kamis, 25 April 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement