Advertisement

Mata Pelajaran PMP Banyak Lebih Banyak Praktik

Bernadheta Dian Saraswati
Kamis, 06 Desember 2018 - 21:05 WIB
Bhekti Suryani
Mata Pelajaran PMP Banyak Lebih Banyak Praktik Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus menggodok rencana penerapan mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Direncanakan penerapan mata pelajaran baru ini akan diperbanyak dengan kegiatan praktik.

Ditemui seusai menghadiri Milad Satu Abad Madrasah Mu'allimin Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan kemungkinan PMP akan banyak menggunakan metode praktik agar mata pelajaran tersebut lebih menyenangkan dan mudah dipahami siswa.

Advertisement

"Kemungkinan akan banyak praktik supaya lebih menyenangkan. Itu nanti urusan teknik. Kita akan melibatkan pakar," kata Muhadjir, Kamis (6/12/2018).

Tidak menutup kemungkinan juga penerapan PMP menggunakan teknologi. Hal ini sebagai respons atas kebutuhan anak-anak milenial. Muhadjir menuturkan rencana penerapan mata pelajaran PMP saat ini bukan untuk mengulangi PMP yang sudah pernah ada pada masa orde baru. Kemendikbud akan berupaya merekonstruksi mata pelajaran PMP yang disesuaikan dengan kebutuhan anak zaman sekarang.

Muhadjir menegaskan penerapan PMP bukan menggantikan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang sudah ada saat ini. Kementerian akan memisahkan pendidikan Pancasila dengan pendidikan kewarganegaraan.

Menurutnya, pendidikan Pancasila lebih menekankan sisi afeksi yaitu penanaman moral, pembentukan sikap, perilaku dan budi pekerti sesuai nilai Pancasila. Sementara pendidikan kewarganegaraan lebih menyoroti aspek pengetahuan atau kognitifnya. "Jadi memang [PMP dengan pendidikan kewarganegaraan] dua hal yang tidak bisa dijadikan satu," tegas dia.

Saat ini, tim dari Pusat Kurikulum Kemendikbud RI sedang menyiapkan penerapan mata pelajaran baru tersebut. Muhadjir mengatakan proses ini sedang dalam tahap pengkajian tim dan diharapkan pada tahun ajaran 2019/2020 sudah bisa diterapkan di jenjang awal yaitu taman kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement